Kenapa 1 Mei Diperingati Sebagai Hari Buruh? Ini Jawabannya
Para organisasi atau serikat buruh di seluruh dunia memperingati May Day dengan cara berbeda.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kenapa 1 Mei diperingati sebagai Hari Buruh atau May Day?
Para organisasi atau serikat buruh di seluruh dunia memperingati May Day dengan cara berbeda.
Ada yang menggelar demonstrasi menuntut perbaikan nasib. Ada juga membuat agenda sosial.
Baca: Dituding Tak Suka Ustadz Abdul Somad, Mahfud MD Beri Jawaban Menohok
Buat yang belum tahu sejarahnya, ini alasan kenapa May Day diperingati setiap 1 Mei.
Baca: Syok! Foto Slip Gaji Guru Viral di Sosmed, Gak Nyangka Cuma Segini Penghasilannya

Hari para buruh
May day atau Hari Buruh lahir karena adanya disiplin yang berlebih, lamanya jam kerja, minimnya upah, dan buruknya suasana kerja di Eropa Barat dan Amerika Serikat.
Baca: Keberagaman di Keluarga Sajid Javid; Dirinya Muslim, Istri dan 4 Anaknya Aktif ke Gereja
Pemogokan kerja pertama oleh para buruh yaitu di Amerika Serikat pada tahun 1806.
1 Mei
Pada tanggal 1 Mei 1886, sekitar 400.000 buruh di Amerika Serikat mengadakan demonstrasi beasar-besaran untuk menuntut pengurangan jam kerja dari 20 jam menjadi 8 jam sehari.
Akhirnya, tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai hari perjuangan kelas pekerja dunia pada kongres 1886 oleh Federation of Organized Trades and Labor Unions.
May Day di Indonesia
Di Indonesia, baru memperingati Hari buruh pada tahun 1920.
Karena, para buruh di Indonesia sadar betul akan 'ketidakadilan' yang dirasakan oleh mereka.
Jam kerja yang lama dan upah yang tidak sepantasnya.
Kekhawatiran pemerintah bahwa gerakan massa buruh akan menimbulkan kerusuhan ternyata tidak terbukti.
Sejak 2013, Pemerintah Indonesia juga menetapkan May Day juga ditetapkan sebagai hari libur nasional.
Bagaimana sejarah May Day?
Akun Twitter Kementerian Perindustrian, @Kemenperin_RI membeberkan sejarah singkat May Day.
Disebutkan pada abad ke 19, para pekerja benar-benar diperas keringatnya.
Mereka harus bekerja 19-20 jam per harinya.
Artinya para pekerja tersebut hanya bisa beristirahat 4 jam dalam sehari.
Para pekerja kemudian menuntut pengurangan jam kerja menjadi 8 jam dan mengadakan demonstarasi besar-besaran pada 1 Mei 1886.
Angka delapan jam ini diambil berdasarkan pembagian waktu 24 jam sehari menjadi: 8 jam kerja, 8 jam beristirahat dan 8 jam berekreasi.
Meski melalui perjuangan yang alot, tuntutan pengurangan jam kerja akhirnya dapat dikabulkan.
Tanggal 1 Mei ditetapkan sebagai May Day atau Hari Buruh pada tahun 1889 oleh Kongres Sosialis Dunia di Paris.
Adapun di Indonesia telah menetapkan 1 Mei sebagai hari libur melalui Keputusan Presiden RI No 24 tahun 2013 Tanggal 29 Juli tentang Penetapan tanggal 1 Mei sebagai hari libur.
Kini tiap tahunnya, sekitar 92 negara merayakan 1 Mei sebagai Hari Buruh.
(*)
Baca: Keberagaman di Keluarga Sajid Javid; Dirinya Muslim, Istri dan 4 Anaknya Aktif ke Gereja
Baca: Heboh! Viral Video Bocah Yati PIatu Dipaksa Mandi Oli. Alasannya Bikin Nangis!
Baca: Syok! Foto Slip Gaji Guru Viral di Sosmed, Gak Nyangka Cuma Segini Penghasilannya