Ini Bukti Amien Rais Fans Berat Prabowo, Kali Ini Sebut Jokowi Sipil Tapi Otoriter. Gaduh Lagi?
Dikenal sebagai salah satu tokoh reformasi yang menginiasi runtuhnya rezim Soeharto, Amien Rais terus eksis hingga saat ini.
Penulis: Sudirman | Editor: Mansur AM
"Pak Prabowo adalah sosok militer yang baik. Sementara, Presiden Joko Widodo adalah tokoh sipil berwatak otoriter,'' ujar Ketua Majelis Kehormatan PAN ini.

Indikasi Jokowi otoriter dinilai dari wacana calon tunggal pada Pilpres 2019.
"Ini bahaya, terjadi destruksi terhadap demokrasi," katanya.
Menurut Amien Rais, kalau sampai betul-betul terjadi, Inna Lillahi wa Inna Ilaihi Rojiun.
"Oposisi dibungkam, diberangus, itu berat. Sosok sipil justru lebih otoriter dari tokoh militer," katanya.
Menurut Amien Rais, belum tentu tokoh militer berwatak otoriter, tapi malah demokratis.
"Misalnya Presiden Prancis Charles de Gaulle, Presiden AS Dwight Eisenhower," katanya.
Karena itu, terkait Prabowo Subianto dalam tindakannya, dia bukan sosok yang antidemokrasi atau otoriter.
"Dia itu fair. Kalah, ya sudah. Jabat tangan," katanya.
Amien masih menghitung kecukupan syarat dukungan bagi Prabowo untuk mencalonkan diri sebagai presiden pada pemilu 2019.

"To be very honest, saya lihat petanya, kasih masukan. Siapa tahu nanti, chemistry capres bisa merebut hati rakyat," katanya.
Amien Rais yakin, Prabowo Subianto tidak akan berikan tiket Pilpres ke orang lain.
Sedangkan untuk posisi cawapres, Amien mengatakan, dia sudah berbincang dengan Prabowo tentang sejumlah nama potensial.
Sejumlah nama itu di antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo, Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi alias Tuan Guru Bajang, dan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Terkait hal itu, nama bakal capres dan cawapres usulan PAN akan dibahas dalam Rapat Kerja Nasional (Rakrenas) PAN pada pertengahan Mei 2018.(*)