Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Asmin Amin Lakukan Ritual Ini Sebelum Syuting Film de Toeng di Jeneponto

Film yang menceritakan kisah tentang nenek tua yang mengayunkan cucunya sambil royong atau (menyanyi) itu saat ini mulai digarap.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Imam Wahyudi
muslimin/tribunjeneponto.com
Suasana ritual Barazanji di lokasi pengambilan gambar Film de Toeng di bukit Toeng, Kampung Tanetea, Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Bangkala, Jeneponto atau 74 kilometer dari kota Makassar, Kamis (19/05)4/2018) malam ini. 

TRIBUNJENEPONTO.COM, BANGKALA - Tidak lama lagi Film "de Toeng" bakal menghiasi layar bisokop tanah air.

Film yang menceritakan kisah tentang nenek tua yang mengayunkan cucunya sambil royong atau (menyanyi) itu saat ini mulai digarap.

Film yang diperankan oleh aktris cantik Kartika Waode dan aktor Sean Hasyim itu mulai digarap di bukit Toeng, Kampung Tanetea, Kelurahan Bontorannu, Kecamatan Bangkala, Jeneponto, 74 kilometer dari kota Makassar, Kamis (19/05)4/2018) malam ini.

Sebelum memulai penggarapan film, kru dan pemain film mengikuti ritual barazanji di bukit Toeng lokasi syuting.

Terlihat Wakil Bupati Jeneponto non aktif Mulyadi Mustamu dan sejumlah warga yang bermukim disekitaran bukit Toeng berkumpul untuk melakukan prosesi barazanji bersama kru dan pemeran film.

Dalam prosesi barazanji itu, disajikan sejumlah makanan tradisional, seperti songkolo, telur, ayam, pisang dan kain sarung permintaan nenek Toeng.

Beberapa saat barazanji usai dilakukan, seorang kru yang merupakan mediator pun dimasuki oleh roh nenek Toeng.

"Terima kasih nak, tarima kasih..." kata nenek Toeng yang diucapkan oleh Risa sang mediator dengan nada sedih.

"Cocokmi ini nek seperti ini barazanjinya," kata pimpinan Turatea Production (T-Pro) selaku produser film, Asmin Amin saat berkomunikasi dengan sang mediator Risa.

"Iya cocokmi nak, terima kasih banyak nak, terima kasih," ucap Risa sambil meragakan gaya mengayun seorang anak.

Beberapa saat, nenek Toeng yang masuk ke raga Risa pun pamitan dan keluar dari tubuh Risa.

Risa sang mediator merupakan guru di SMA Negeri 5 Takalar.

Menurut Asmin Amin, ritual itu dilakukan sesuai dengan perjanjian antara dirinya dengan sang nenek Toeng.

"Jadi ritual barazanji asaraka ini sesuai dengan permintaan nenek Toeng, dimana waktu saya komunikasi dengannya nenek Toeng meminta diadakan barazanji atau asaraka, menyembelih seekor kambing dan mengadakan sarung yang ada warna hijaunya," kata Asmin Amin yang juga pimpinan Turatea Production (T-Pro) selaku produser film.

Selain permintaan nenek Toeng, ritual barazanji menurut Asmin Amin merupakan bagian dari budaya Makassar, khususnya Jeneponto.

Halaman
12
Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved