5 Fakta Pesta Seks 'Swinger' di Malang, Begini Kondisi Mereka Saat Digerebek
Berikut 5 fakta soal penggerebekan pesta seks 'Swinger' di Malang, dikutip dari Surya.co.id.
“Para pasutri ini lari dan bersembunyi ke kamar mandi,” tutur Kasubdit IV Renakta Ditreskrimum, AKBP Yudhistira.
Setelah diminta mengenakan pakaian dan merapikan diri, petugas membawa mereka ke Mapolda Jatim, Minggu (15/4/2018) dini hari.
2. Kronologi Janjian
THD yang ditetapkan sebagai tersangka ternyata yang mengatur pertemuan para swinger malam itu.
Awalnya THD membuat grup di WhatsApp dan dan mengatur pertemuan para anggota grup guna berkumpul di Kebun Raya Purwodadi, pasuruan, Sabtu (14/4/2018).
Namun hingga pukul 12.00 WIB, tak ada pasutri yang datang.
Selanjutnya, RL yang tak lain istri TRD menghubungi dan mampir ke rumah pasutri SS dan WH di Lawang, Malang.
Setelah berada di rumah SS dan WH, ada satu pasutri AG dan DS yang bergabung.
“Setelah makan malam, para pasutri ini menuju hotel di Lawang. Mereka menyewa satu kamar dan menggelar pesta seks tukar pasangan,” jelas Yudhistira.
3. Sudah Ada Sejak 2013
THD mengaku, dirinya sudah menjadi anggota komunitas sejak 2013 silam.
Ia juga yang membuat grup WA guna mewadahi komunitas supaya mudah berkomunikasi.
“Sudah sejak 2013 lalu, memang ada komunitasnya. Selain lewat WA, juga ada twitter khusus swinger,” kata THD di Mapolda Jatim, Senin (16/3/2018).
4. Harus Punya Buku Nikah
Tak sembarangan orang bisa gabung dalam komunitas tukar pasangan ini.