VIDEO: Suasana Festival Attoana Tu Riere di Kampung Penyu Selayar
Ia menambahkan bahwa bukan sebagai ritual penyembahan. Namun kegiatan ini sekedar ungkapan rasa syukur masyarakat
Penulis: Nurwahidah | Editor: Imam Wahyudi
Laporan Wartawan TribunSelayar.com, Nurwahidah
TRIBUNSELAYAR.COM, BONTOMANAI - Dinas Pariwisataan Selayar bekarja sama kecamatan Bontomanai gelar Festival Attoana Tu Riere dalam rangka calender event Pariwisata Kabupaten Kepulauan Selayar.
Beberapa masyarakat di sosial media menganggap Festival Attoana Tu Riere tersebut musrik yang di gelar di Kampung Penyu Dusun Tulang Desa Barugaiya Kecamatan Bontomanai, Kabupaten Kepulauan Selayar, Sulawesi Selatan ( Sulsel) Sabtu (14/4/2018).
Menanggapi hal tersebut kepala dinas keparawisataan Andi Abdurahman mengatakan bahwa komentar di media sosial yang mengaitkan kegiatan ini dengan musyrik itu tidak benar.
"Festival ini yang dilaksanakan merupakan dekonstruksi sebuah ritual budaya terhadap legenda yang ada di Masyarakat Dusun Tulang, adanya hubungan antara manusia dengan mahluk lain di sekitarnya," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa bukan sebagai ritual penyembahan. Namun kegiatan ini sekedar ungkapan rasa syukur masyarakat dan dimaksudkan untuk melestarikan nilai-nilai kearifan lokal dan lingkungan.
"Dijadikan event budaya sebagai salah satu daya tarik wisata untuk menarik kunjungan wisatawan ke Kabupaten Kepulauan Selayar, jadi persepsi sebagian masyarakat ini musyrik sesungguhnya tidaklah benar," tuturnya.
Simak Videonya