Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wakili Makassar di IVCA 2018, Ini Pesan Deng Ical untuk Kostum

Komunitas Sepeda Tua Makassar (Kostum) mengikuti event Road To International Veteran Cycle Association (IVCA) 2018 di Bali

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Suryana Anas
HANDOVER
Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI, melepas rombongan Komunitas Sepeda Tua Makassar (Kostum), yang akan mewakili Kota Makassar untuk mengikuti event Road To International Veteran Cycle Association (IVCA) 2018, di Bali 12-16 April 2018. 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Fahrizal Syam

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Makassar Syamsu Rizal MI, melepas rombongan Komunitas Sepeda Tua Makassar (Kostum), yang akan mewakili Kota Makassar untuk mengikuti event Road To International Veteran Cycle Association (IVCA) 2018, di Bali 12-16 April 2018.

Pelepasan ini berlangsung di Rumah Jabatan Wakil Wali Kota Makassar, Jl Letjend Hertasning, Jumat (6/4/2018).

Peserta event IVCA 2018 tersebut diikuti dari 30 negara dengan partisipasi 300 tamu asing, serta didukung oleh anggota Komunitas Sepeda Tua Indonesia (Kosti) sebanyak 5000 peserta.

Dalam sambutannya, Deng Ical menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada komunitas Kostum karena sudah membawa nama baik Kota Makassar di event internasional.

"Hari ini Kostum membuktikan bahwa meski sepeda tua tetapi mereka mampu memberikan kontribusi kepada Kota Makassar. Untuk itu, Jagaki sirina orang Makassar," kata Deng Ical sapaan akrabnya.

Menurutnya, sebagian orang menganggap bahwa orang yang masih menggunakan sepeda tua itu hanya sekadar hobi, tetapi mereka tidak tahu bahwa ternyata dengan sepeda tua ini kita bisa memberikan kebanggan bagi Kota Makassar.

"Semoga di event IVCA 2018 ini Kostum dapat memberikan kontribusi buat masyarakat Kota Makassar dengan sebuah prestasi yang membanggakan," harapanya.

Selain itu, kata Deng Ical, ini membuktikan bahwa di Kota Makassar juga masih menghargai budaya dan leluhur orang tua.

"Mungkin harga sepeda tua ini tidak sebanding lagi harganya dengan sepeda yang berteknologi, tetapi masih banyak orang yang melihat dan memberikan nilai, bukan hanya nilai ekonomi tetapi juga ada nilai kultur dan budaya di dalamnya sehingga masih banyak orang menjaga sepeda ontelnya dengan baik," ucapnya.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved