Pengakuan Dokter Terawan: Metode 'Cuci Otak' Sudah Dipresentasikan di Unhas Bersama 5 Doktor Lainnya
Metode tersebut merupakan metode radiologi intervensi dengan memodifikasi DSA (Digital Substraction Angiogram) atau biasa disebut 'Cuci Otak'.
TRIBUN-TIMUR.COM - Nama dokter Terawan Adi Putranto menjadi perbincangan hangat beberapa hari terakhir.
Dokter Terawan merupakan Kepala RSPAD Gatot Subroto. Ia diberhentikan sememntara dari keanggotaan IDI lantaran disebut melanggar dua pasal kode etik.
Setelah sempat bungkam, dokter Terawan akhirnya mengkalrifikasi isu yang beredar.
Baca: Terkuak! Ternyata Veronica Pernah Ancam Ahok Begini, Simak 4 Fakta di Sidang Putusan Cerai
Baca: Dituding Iklankan Diri, Dokter Terawan Angkat Bicara dan Tantang Tunjukkan Bukti
Dokter Terawan begitu sedih mendengar pemberitaan dirinya diberhentikan dari keanggotaan IDI sementara waktu.
Kepada rombongan Komisi I DPR, dia bahkan mengaku belum sempat menerima surat yang saat ini tengah diviralkan tersebut.
"Jujur, saya sedih mendengar ini. Sampai sekarang bahkan saya tidak tahu suratnya seperti apa?" kata dia di aula utama Gedung RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (4/4).
Baca: PDIP Toraja Utara Mulai Buka Pendaftaran Caleg 2019
Baca: Status Tak Jelas dan Belum Ada Klub Meminang, Kabar Duka Datang dari Michael Essien
Dijelaskan olehnya kepada anggota komisi I DPR, surat itu sebenarnya merupakan surat rekomendasi rahasia atas sidang yang sudah dilakukan pada 2015 lalu.
Ketika itu, sudah tidak ada lagi permasalahan mengenai cara dia melakukan perawatan dengan metode DSA.
Pasalnya, metode itu sudah melalui riset enam orang doktor dan menghasilkan 12 jurnal ilmiah.
Baca: Pinrang Butuh 73 Anggota Paskibra, Seleksi Mulai Digelar
Baca: 80 Personel Polres Bone Jaga Ketat Sidang Kades Sengeng Palie