Terminal Regional Daya Makassar Tak Terawat, Atap Bocor, Pendapatan Tergerus Hingga Rp 1 Miliar
Tak hanya penumpang, terminal yang beroperasi sejak tahun 2003 ini bahkan mulai tak terurus.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Mahyuddin
Tahun 2018, target terminal hanya sebesar Rp 6 miliar, padahal di tahun 2017 itu sebesar Rp 7 miliar bahkan lebih.
Untuk menyikapi hal ini, Direksi Terminal kata Imran baru saja meyurati pihak KIK, namun naas persuratan itu tak mendapat respon.
Terkait dengan pendapatan, PD Terminal Makassar menerima pendapatan kisaran Rp 11 juta sampai Rp 12 juta perhari.
Berbeda dengan sebelumnya yang mencapai angka Rp 14 juta perhari, dsri pendapatan retribusi angkutan kota, angkutan provinsi, dan lintas daerah.
Khusus untuk terminal daya yang memiliki lahan 12 hektar, saat ini hanya memanfaatkan 7 hektar saja.

Baca: Ini Jadwal Lengkap Laga PSM Makassar Selama April 2018, Rebut Kembali Kejayaan Itu
Kendaraan yang keluar masuk di terminal ini didominasi oleh bus sebanyak 315 bus, sedangkan minibus sekitar 200 unit, dan angkutan kota pete-pete sekitar 50 unit.
Diungkapkan Irman, terminal regional daya, adalah terminal yang dulunya bermarkas di Panaikang, saat ini dibagun sebuah (samping Kantor Gubernur) Jl Urip Sumohardjo, kota Makassar.
Adapun kendaraan ini hijrah dari Panaikang ke Daya, itu setelah adanya ikatan kerjasama antara Pemkot Makassar dengan PT KIK.
Dimana lahan yang ada di Panaikang akan di manfaatkan oleh KIK, tapi dengan catatan pihak KIK membangun bangunan gedung terminal di Daya.(*)