Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sopir Petepete 'Ogah' Masuk Terminal Pasar Turatea Jeneponto, Ini Alasannya

Sarana dalam areal terminal juga tidak memungkinkan untuk menaikkan atau menurungkan penumpang.

Penulis: Muslimin Emba | Editor: Suryana Anas
TRIBUN TIMUR/MUSLIMIN EMBA
Suasana nampak sepi di terminal Pasar Turatea, Jl Pahlawan, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Selasa (03/04/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Muslimin Emba

TRIBUNJENEPONTO.COM, BINAMU - Suasana nampak lengang terlihat di terminal Pasar Turatea, Jl Pahlawan, Kecamatan Binamu, Jeneponto, Selasa (03/04/2018).

Pantauan TribunJeneponto.com, pukul 11.32 Wita, nyaris tidak ada aktivitas di dalam terminal seluas 1,7 hektar tersebut.

Hanya dua mobil angkutan umum yang telihat terparkir di ujung utara terminal. Beberapa ekor kuda yang terlihat begitu santap memakan rerumputan yang tumbuh di ujung selatan terminal.

Bangunan kantor berlantai dalam terminal itu juga tampa aktivitas. Pintu terkunci, kaca jendela pecah.

Pudding (38) seorang sopir angkutan umum yang dihampiri di luar areal terminal menuturkan jika terminal itu tidak digunakan.

"Tidak ada yang parkir di dalam tunggu penumpang, mobil yang parkir itu sopirnya hanya pergi makan di warung, kalau maumi ambil penumpang di sinimi (bahu jalan di luar areal terminal dalam kawasan pasar Turatea) ," kata Pudding.

Selain sepi penumpang jika menunggu di dalam areal terminal, menurut Pudding sarana dalam areal terminal juga tidak memungkinkan untuk menaikkan atau menurungkan penumpang.

"Mauki apa di dalam (terminal) tidak ada tempat berteduh, panas di dalam," ujarnya.

Senada dengan Pudding, Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Jeneponto Arfan Tompo yang dikonfirmasi membenarkan kondisi sepi terminal.

"Kemarin saya sempat tanya-tanya itu sopir kenapa tidak parkir di dalam terminal, alasannya mauki apa di dalam Kareng tidak ada tempat berteduh, panaski," ujar Arfan Tompo.

Selain itu, menurut Arfan pengelolaan terminal tipe B itu sudah diambil alih oleh Dinas Perhubungan Provinsi Sulsel.

"Yang punya wewenang sekarang itu Dinas Perhubungan provinsi, kita di Dishub Kabupaten hanya mengontrol wewnang sepenuhnya itu provinsi punya," kata Arfan.

Sepengetahuan Arfan, tahun ini Dishub Provinsi Sulsel berencana bakal melanjutkan pembangunan terminal itu.

"Tahun ini rencanaya saya dengan mau dibangun anggarannya itu kurang lebih Rp 6 milliar dari APBD provinsi Sulsel," ujar Arfan.

Terminal yang dibangun tahun 2015 itu menghabiskan anggaran lebih kurang Rp 1 milliar APBD Jeneponto.

Dalam prosesnya, pembangunan berupa penimbunan terminal itu menyeret mantan Kepala Dinas Perhubungan Jeneponto Amir Syarifuddin dan tiga lainnya yang merupakan rekanan dan pengawas proyek. (*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved