Cerita Nenek Suha, Korban Angin Puting Beliung di Pangkep
Kerusakan parah nampak terlihat di bagian dapur nenek Suha. Beberapa perabot beterbangan. Lantai dapur hanya dari bambu yang dianyam.
Penulis: Munjiyah Dirga Ghazali | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan TribunPangkep.com, Munjiyah Dirga Ghazali
TRIBUNPANGKEP.COM, PANGKAJENE-- Nenek Suha (60) masih duduk termenung melihat rumahnya yang terkena angin puting beliung di Kampung Lomboka, Kelurahan Tekolabua, Kecamatan Pangkajene Kabupaten Pangkep, Sulsel, Kamis (22/3/2018) sekitar pukul 07.15 Wita.
Guratan wajahnya terlihat sedih melihat atap rumah dan semua perabot berserakan tak karuan.
Baca: 46 Rumah Terkena Angin Puting Beliung di Pangkep
Kerusakan parah nampak terlihat di bagian dapur nenek Suha. Beberapa perabot beterbangan. Lantai dapur hanya dari bambu yang dianyam.
Dinding yang menghubungkan dapur dan ruang tidur hanya triplek. Triplek itu basah dan sebagian juga hilang.

Dikunjungi TribunPangkep.com, Nenek Suha hanya bisa ikhlas. Sesekali suaranya parau karena saat kejadian dia hampir pingsan.
Baca: 46 Rumah Terkena Angin Puting Beliung di Pangkep
"Saat kejadian jam 7 itu saya sementara memasak nasi, tiba-tiba hujan deras terus datang angin kencang berputar langsung di dekat dapurku," kata Suha.
Ketika angin kencang datang, Suha histeris berteriak meminta tolong dan berusaha menyelamatkan diri.
"Beruntung datang cepat anakku tolongka kasi minumka air dan setelah itu bawaka ke berobat," ujarnya terisak.
Sambil menunjuk bagian rumahnya yang rusak diterjang angin puting beliung. Dia menangis.
"Sekarang ini saya cuma bisa harapkan bantuan dari pemerintah. Kalau saya mau usaha dimanaka nak ambil uang. Liatmi kondisi rumahku sebelum angin puting beliung saja rusakmi," ungkapnya.
Dia berharap pemerintah Kabupaten Pangkep membantu korban bencana angin puting beliung dengan memperhatikan kerusakan di setiap rumah.(*)