Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sebelum Tewas, Pendiri Matahari Ingin Pulang ke Bali, Namun Kini Jenazahnya yang Dipulangkan

Jenazah pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan (77), bakal dikremasi di Bali bukan karena wasiat dan keinginan almarhum.

Editor: Edi Sumardi
Pendiri Matahari, Hari Darmawan 

TRIBUN-TIMUR.COM - Jenazah pendiri Matahari Department Store, Hari Darmawan (77), bakal dikremasi di Bali bukan karena wasiat dan keinginan almarhum.

Keluarga Hari memutuskan membawa jenazah ke Bali karena sebelum meninggal di Sungai Ciliwung, Puncak, Bogor, Jawa Barat, Jumat (9/3/2018), almarhum memang berniat pergi ke rumahnya di Bali.

"Itu tidak langsung dalam bentuk wasiat tapi memang pada hari Sabtu (10/3/2018), almarhum rencananya akan kembali ke Bali untuk berkumpul bersama keluarga. Namun beliau terlebih dahulu berpulang. Beliau meninggalnya pada Jumat malam," ujar Roy Nikolas Mande, ketika ditemui di Rumah Suka Duka Kertha Semadi, Jl Cargo Permai nomor 109, Denpasar Utara, Denpasar, Bali, Minggu (11/3/2018).

Hari Darmawan ditemukan tewas mengambang di Sungai Ciliwung pada sekira pukul 06.30 WIB, Sabtu.

Sehari sebelumnya, Jumat malam, sekira pukul 21.00 WIB, Hari Darmawan mengunjungi vila miliknya di kawasan Jl Hankam Wira Lokatama, Puncak, Bogor.

Vila tersebut berada di pinggir Sungai Ciliwungm yang saat itu tengah sedang penuh air karena di kawasan itu baru saja turun hujan deras.

Ada kemungkinan Hari Darmawan terpeleset dan jatuh ke air ketika ingin melihat kondisi Sungai Ciliwung.

Roy Nikolas menambahkan kremasi dilakukan di Bali juga karena Hari Darmawan mempunyai keluarga yang banyak tinggal di Bali.

"Pilihan di Bali karena rumah almarhum ada di Bali dan bersama keluarga juga sudah lama tinggal di Bali. Tentunya keluarga juga menginginkan untuk dikremasi di Bali," jelasnya.

Keluarga almarhum menyatakan tidak perlu dilakukan autopsi terhadap jenazah Hari.

Keluarga meyakini Hari terkena serangan jantung sesaat sebelum terpeleset dan tercebut ke Sungai Ciliwung di dekat vilanya.

"Kami melihat tidak perlu dilakukan autopsi karena ini suatu keputusan keluarga. Pihak keluarga menginginkan supaya cepat dikremasi. Saat itu almarhum sedang dalam kondisi tidak enak badan dan keluarga memperkirakan terkena serangan jantung," ujar Roy Nikolas.

Roy menambahkan saat Hari Darmawan sedang berada di vilanya, mendadak terkena serangan jantung dan terpeleset.

Kejadian berlangsung menjelang tengah malam sehingga jenazah korban baru ditemukan keesokan harinya.

Dekat dengan Masyarakat

Sumber: Tribunnews.com
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved