Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dapat Aplaus Ribuan Kader Demokrat, Pidato Presiden Jokowi ini Ingatkan SBY kepada Ruhut Sitompul

Dalam pidatonya, Jokowi merasa heran jika ada yang menyebut dirinya adalah pemimpin otoriter.

Editor: Ardy Muchlis
Handover
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan dalam Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Partai Demokrat 2018 yang digelar di Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Sabtu (10/3/2018). 

Menguatnya politisasi identitas menuntut pemerintah bekerja keras untuk mengelola persaingan politik agar tidak menjadi konflik kekerasan.

Sebagai negara dengan populasi mayoritas Islam, isu Islam dan komunisme selalu menjadi bola panas.

Akhir-akhir ini isu kriminalisasi ulama, penganiayaan ulama dan kebangkitan komunisme menjadi alat menyudutkan Jokowi.

M Imdadun Rahmat, Direktur Said Aqil Siroj Institute menyayangkan fabrikasi fitnah tersebut.

Imdadun yang pernah menjabat sebagai Ketua Komnas HAM, memastikan bahwa kampanye hitam semacam itu merupakan residu politik musiman menjelang Pilkada dan Pilpres.

"Publik kan mulai mengerti pasca terbongkarnya jaringan Muslim Cyber Army (MCA). Ada kelompok penebar fitnah dengan mengatasnamakan Muslim. Ini perilaku tak terpuji, mencoreng wajah Islam" jelas Imdadun di Kantor SAS Institute kawasan Menteng, Jakarta, Selasa (6/3/2018).

M Imdadun Rahmat, Direktur Said Aqil Siroj Institute. (HUMAS BNPT)
Imdadun mengkaitkan kampanye hitam ini dengan disparitas antara kepuasan kerja Jokowi di angka 65%, sedangkan asumsi elektabilitas ada pada angka 45%.

Persepsi Jokowi anti Islam sangat merugikan pihaknya.

"Ini harus diatasi. Pak Jokowi mesti makin mendekat ke publik santri dan ulama. Selain itu, Jokowi harus tepat memilih calon kandidat wakilnya. Ini berkaitan dengan tiga aspek yakni konsolidasi pemilih muslim, penguatan sektor ekonomi dan stabilitas politik & keamanan hingga akhir pereode" tambah Imdadun.

Berdasarkan pengamatan Said Aqil Siroj Institute, ada lima nama yang tepat mendampingi Pak Jokowi dalam Pilpres 2019. Mereka berlatar belakang berbeda-beda.

Pertama Kyai Said Aqil Siroj.

Dijelaskan bahwa KH Said Aqil Siroj hari ini adalah salah satu tokoh sentral pemersatu kekuatan Islam Moderat. Selain menjabat sebagai Ketua Umum PBNU dan ketua gabungan ormas-ormas Islam (LPOI), Kyai Said Aqil Siroj adalah pembaharu gerakan Islam di Indonesia.

"Beliau adalah salah satu pemikir Islam yang sangat berpengaruh di dunia. Gagasan moderasi Islam dan Islam Nusantara sudah beliau sematkan dalam dinamika pemikiran Islam dunia. Portofolio keberpihakanya pada kepentingan Umat tercatat dengan baik oleh publik. Ini akan menyempurnakan posisi Jokowi di pilpres 2019, pasangan ini dapat dianggap paling komplimenter," ujarnya.

Representasi kalangan santri dan ulama Nahdliyyin juga ada nama Muhaimin Iskandar, Ketua Umum PKB.

Dikenal sebagai tokoh muda Nahdliyyin, Cak Imin juga berpengalaman dalam politik dengan elektabilitas yang merangkak naik.

Sumber: TribunWow.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved