Tanah Longsor, 6 Rumah Warga Terancam Ambruk di Batu Noni Enrekang
Daerah Batu Noni telah beberapa kali terjadi longsor, terakhir terjadi saat 4 Maret 2018 lalu.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan TribunEnrekang.com Muh Azis Albar
TRIBUNENREKANG.COM, ANGGERAJA- Warga yang ada di Desa Batu Noni Kecamatan Anggeraja, Kabupaten Enrekang saat ini harus lebih waspada akan ancaman bencana tanah longsor.
Pasalnya, beberapa titik di wilayah mereka terjadi pergeseran tanah, bahkan enam rumah milik warga sangat rawan ambruk.
Menurut Kepala BPBD Enrekang, Benny Mansjur, daerah Batu Noni memang telah beberapa kali terjadi longsor, terakhir terjadi saat 4 Maret 2018 lalu.
Longsor tersebut menyebabkan jalan dan tebing serta tanah pemukiman warga bergerak sepanjang 50 meter dan dengan ketinggian berkisar antara 5 hingga 15 meter.
Sehingga kendaraan roda empat sudah tidak bisa melalui jalan penghubung antar desa tersebut.
"Yang paling parah enam rumah milik warga terancam ambruk karena tanahnya yang ada di kolom rumah bergerak, dua rumah sudah dipindahkan. Sementara pemiliik empat rumah lainnya masih bertahan, meski sebagian tiang rumah sudah tergantung," kata Benny Mansjur, Jumat (9/3/2018).
Ia menjelaskan, selain curah hujan yang tinggi, longsor diakibatkan oleh faktor fisik dan mekanis tanah yang labil, dan selalu bergerak.
"Faktor lain yang mempengaruhi adalah adanya saluran air atau anak sungai yang berada di bawah jalan," ujarnya. (*)