Google Doodle Hari Ini Peringati 8 Maret Hari Perempuan Internasional, Berikut Sejarahnya
Apakah Anda sudah menghargai dan memperlakukan terhormat perempuan yang ada di lingkungan Anda?
Pada tanggal 8 Maret 1907, Hari Perempuan Internasional diresmikan sebagai peringatan terhadap kasus yang terjadi 50 tahun yang lalu.
Temma Kaplan berpendapat, "peristiwa tersebut tidak pernah terjadi, tetapi banyak orang Eropa yang percaya bahwa tanggal 8 Maret 1907 merupakan awal dari terbentuknya Hari Perempuan Internasional."
Peristiwa 8 Maret
Selain Hari Perempuan Internasional, tanggal 8 Maret sepanjang sejajar juga terjadi peristiwa di bawah ini:

1126 - Selepas kematian ibunya, Urraca, Alfonso VII dinobatkan menjadi Raja Castile dan León.
1576 - Conquistador Spanyol Diego García de Palacio melihat untuk pertama kalinya reruntuhan kota kuno Maya, Copán.
1618 - Johannes Kepler menemukan hukum gerakan planet ketiga.
1655 - John Casor menjadi budak pertama yang diakui secara hukum di koloni Inggris di Amerika Utara di mana kejahatan tidak dilakukan.
1658 - Perjanjian Roskilde: Setelah menderita kekalahan dalam Peperangan Utara (1655–1661), Frederick III, Raja Denmark–Norwegia dipaksa untuk menyerahkan hampir separuh kerajaannya kepada Swedia untuk menyelamatkan sisanya.
1702 - Anne Stuart, adik Mary II, menjadi Ratu Inggris, Skotlandia, dan irlandia.
1722 - Dinasti Safawiyah di Iran dikalahkan oleh pasukan dari Afghanistan di pertempuran Gulnabad, memaksa Iran menjadi anarkis.
1736 - Nader Shah, pendiri Dinasti Afsharid, dinobatkan sebagai Shah Iran.
1775 - Penulis tak dikenal, diduga Thomas Paine, menerbitkan artikel "African Slavery in America", artikel pertama di koloni Amerika Utara yang menyerukan persamaan hak budak dan penghapusan perbudakan.
1777 - Resimen-resimen dari Ansbach dan Bayreuth, yang dikirim untuk membantu Inggris dalam Perang Kemerdekaan Amerika, memberontak di kota Ochsenfurt.
1782 - Pembantaian Gnadenhutten: 93 orang Pribumi Amerika di Gnadenhutten, Ohio, yang telah masuk Kristen dibunuh oleh milisi Pennsylvania sebagai pembalasan atas serangan yang dilakukan oleh suku Indian lain.