Komisi III DPRD Maros dan Dokter RSUD Salewangang Berdamai, Ini Masalahnya
Dalam pertemun tersebut, Fitriani dan dr Mustanira bersalaman dan sepakat untuk saling memaafkan.
Penulis: Ansar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Perseteruan antara anggota Komisi III DPRD Maros, Fitriani dengan putri Ketua DPRD Wajo Yunus Panaungi, dr Mustanira, berujung damai usai menggelar pertemuan di D'Clove Cafe, Senin (5/3/2018).
Mustanira merupakan dokter internship RSUD Salewangang, sebelumnya diprotes oleh Fitriani, karena dinilai tidak melayani keluarganya, Sangala dari Simbang.
Saat itu, Fitriani yang melarikan Sangkala ke RSUD Salewangang karena kondisi kesehatannya drop.
Namun saat tiba di RS, pasien tidak membawa uang dengan alasan buru-buru.
Baca: Dituduh Bentak Anggota DPRD Maros, Begini Penjelasan dr Mustanira Isfania
Mustanira dan Fitriani kemudian cekcok.
Mustanira ogah melayani pasien tanpa uang jaminan, sementara Futriani hanya membawa kartu pengenalnya sebagai jaminan.
Dalam pertemun tersebut, Fitriani dan dr Mustanira bersalaman dan sepakat untuk saling memaafkan.
"Saya, secara pribadi dan institusi memohon maaf atas kejadian malam itu,” ujar Fitriani dalam pertemuan yang dipimpin oleh Ketua DPRD Maros tersebut.
Mustanira juga meminta maaf atas insiden yang menyebabkan kesalapaman tersebut.
Baca: Ketua Komisi II DPRD Maros Minta Kemenkes Tarik Dokter dari RSUD Salewangang
Pertemuan dihadiri oleh ketua DPRD Maros Chaidir Syam bersama Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Provinsi Sulsel.
Chaidir mengatakan, Fitriani dan Mustanira sepakat untuk berdamai dan menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan.
"Keduanya sudah berdamai serta saling memaafkan. Untuk rumah sakit Salewangan akan dilakukan perbaikan pelayanan," katanya.(*)