Minim Guru, Kostrad Kariango Ngajar di Sekolah Pedalaman Tompobulu Maros
Selain bangunan yang tidak layak, 53 murid mulai dari kelas satu sampai enam, hanya diajar oleh tiga guru saja.
Penulis: Ansar | Editor: Mahyuddin
Laporan Wartawan Tribun Timur, Ansar Lempe
TRIBUN TIMUR.COM, MAROS - Prajurit Kostrad 431 Kariango, bersama Keluarga Peduli Pendidikan (Kerlip) mengunjungi sekolah pedalaman di Dusun Bara, Desa Bontosomba, Tompobulu, Maros, Sulsel,Minggu (4/3/2018).
Prajurit dan Kerlip sengaja datang untuk menjadi guru sementara di sekolah milik yayasan Pondok Pesantren Almuhajirin DDI Sakeang tersebut.
Selain bangunan yang tidak layak, 53 murid mulai dari kelas satu sampai enam, hanya diajar oleh tiga guru saja.
Sebelumnya, murid tersebut hanya diajar satu guru saja, yakni Nurjanna.
Baca: Pasar Panjalingan Belum Rampung, Begini Reaksi Kadis Kopumdag Maros
Seorang murid kelas empat, Yuliana mengaku senang telah didatangi dan diajari mengaji, games dan latihan upacara serta beberapa materi lainnya.
"Kami senang bisa diajari oleh pak Tentara. Mereka semua ramah. Kami semua diajari cara upacara, mengaji dan permainan. Hal itu sangat jarang kami dapat," kata Yuliana yang sudah berumur 10 tahun ini.
Yuliana berharap, Kostrad rutin datang mengajar ke sekolah yang telah disekat-sekat tersebut.
Murid pedalaman memiliki minat untuk belajar, namun terkendala pada tenaga pengajar.
Baca: Polisi Khusus Lapas Maros Diajari Borgol dan Letter T, Ini Tujuannya
Jika guru tidak masuk mengajar, murid tersebut hanya sekadar datang ke sekolah yang ada di bukit.
Namun saat sampai, mereka tidak belajar.
"Kami harap, ada pak Tentara itu sering datang mengajar ke sekolah. Kami ingin pintar seperti anak kota. Kami juga punya cita-cita," kata gadis yang bercita-cita jadi dokter ini.(*)