Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Berikut 'Kesaktian' Haji Asrun Sebelum Ditangkap Tangan KPK. Ini Jejaring Keluarganya di Kendari

Asrun tercatat sebagai wali kota ketiga di Kendari. Selama sepuluh tahun 2007-2017, Asrun berkuasa di Kendari.

Penulis: Akbar | Editor: Mansur AM
TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Calon gubernur Sulawesi Tenggara 2018-2023, Asrun (tengah) dikawal petugas tiba untuk menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Kamis (1/3/2018). KPK mengamankan total 4 orang yang terjaring dalam operasi tangkap tangan (OTT) di Kota Kendari yakni Walikota Kendari Adriatma Dwi Putra, Cagub Sultra Asrun, Mantan Kepala BPKAD Kendari Fatmawati Faqih serta pemilik dan Direktur PT. Indo Jaya dan PT.Sarana Bangun Nusantara Hasmun Hamzah. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Haji Asrun (56) adalah figur terkemuka di Kendari, ibu Kota Sulawesi Tenggara

Asrun tercatat sebagai wali kota ketiga di Kendari. Selama sepuluh tahun 2007-2017, Asrun berkuasa di Kendari.

Setelah sepuluh tahun berkuasa, Asrun berhasil menyukseskan anaknya Adriatma Dwi Putra (28) terpilih sebagai wali kota penggantinya.

Itu cerita kehebatan Asrun sebelum ditangkap tangan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menerima suap. Kini Asrun Kamis (1/3/2018) sudah digelandang ke markas KPK di Jakarta.

Baca: Lowongan Kerja - BPJS Terima Karyawan Besar-besaran. Cek Info Resminya Waktu Terbatas

Baca: Foto-foto Muda dan Cantiknya Feydy Lyvyr Hingga Abdee Slank Ngotot Ceraikan Anita

Baca: Makin Mesra, Asnawi Mangku Alam Pasang Foto Tak Biasa Kekasihnya Zhadela Putri

Wali Kota Kendari Adriatma Dwi Putra alias ADP (28) mengenakan masker berjalan tepat di belakang ayahnya, Asrun (56), saat digiring petugas dan disorot kamera awak media setiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jakarta, Kamis (1/3/2018) dini hari.

Ayah dan anak itu diterbangkan ke Jakarta setelah terciduk dalam operasi tangkap tangan (OTT) tim KPK di Jalan Syekh Yusuf, Kecamatan Mandonga, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara pada Rabu pagi.

Asrun merupakan Wali Kota Kendari dua periode terakhir dan Calon Gubernur Sultra pada Pilkada Serentak 2018.

Asrun dan anaknya, ADP, yang dibawa dengan satu mobil petugas tiba di kantor KPK pada pukul 00.05 WIB.

Asrun yang mengenakan kemeja putih berbalut jaket kulit hitam dan tersemat peci hitam di kepala, tampak berdiri sejenak dan celingak-celinguk begitu diturunkan dari mobil petugas.

Seorang petugas memintanya untuk membuka masker yang dikenakannya saat digiring ke dalam kantor KPK.

Belasan awak media dengan kamera foto dan video langsung menyorot kedatangan terduga pelaku korupsi tersebut.

Asrun bergeming saat awak media mencecar pertanyaan perihal dugaan suap yang dilakukannya.

Lain halnya dengan sang anak, ADP.

Adriatma Dwi Putra
Adriatma Dwi Putra ()

Dia justru berjalan tepat di belakang tubuh ayahnya, Asrun. Kepala daerah yang masih berusia 28 tahun itu terus menunduk saat berjalan mengikuti langkah kaki sang ayah ke dalam kantor KPK.

Tak lama kemudian, seorang pria dan perempuan tua berkerudung, yang turut ditangkap dalam OTT juga tiba di kantor KPK.

Keduanya adalah pengusaha Jotun/PT Indo Jaya/Direktur PT Sarana Bangun Nusantara, Hasmun Hamzah dan mantan Kepala BPKAD Kota Kendari, Fatmawati Faqih.

Keduanya juga menggunakan "jurus bungkam" saat para jurnalis mencecar pertanyaan soal sejumlah uang yang ditemukan tim KPK saat OTT dan diduga suap untuk Asrun.

Jejaring Keluarga Asrun di Kendari

Asrun adalah Wali Kota Kendari selama dua periode, 2007-2012 dan 2012-2017.

Asrun berlatar belakang birokrat dan berpasangan dengan Musadar Mappasomba memenangi dua kali Pilkada Kota Kendari berturut-turut.

Asrun yang merupakan politikus PAN berpasangan dengan kader PDI Perjuangan, Hugua, mencoba peruntungan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sultra pada Pilkada Serentak 2018.

Selain PAN dan PDI Perjuangan, paslon tersebut didukung dua parpol lainnya.

Sementara, Adriatma Dwi Putra alias ADP adalah putra bungsu dari dua anak Asrun.

Dia juga mantan anggota DPRD setempat dan menjabat sebagai Sekretaris Umum DPW PAN Sulawesi Tenggara periode 2015-2020.

ADP meneruskan pangku kekuasaan ayahnya sebagai Wali Kota Kendari periode 2017-2022 setelah memenangi Pilkada Kota Kendari pada Pilkada 2017.

Terhitung sejak dilantik 9 Oktober 2017 hingga ditangkap oleh tim KPK, ADP baru mengecap manisnya jabatan Wali Kota Kendari selama 140 hari atau lebih empat bulan.

Dinasti politik keluarga Asrun tidak berhenti di situ.

Istri Asrun, Sri Yastin adalah Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Kota Kendari (2017-sekarang).

Dan putra sulung Asrun-Sri Yastin, Asrizal Pratama Putra adalah Ketua Fraksi PAN DPRD Kota Kendari sejak 2015 dan Ketua DPD PAN Kota Kendari sejak 2016.

Adik Asrun, Hasria, menjabat sebagai Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB Kota Kendari (2017-sekarang).

Adik Asrun lainnya, Askar Mahmud, menjabat sebagai Kepala Bappeda Kota Kendari sejak 2013.

Selain itu, paman Asrun, Surunuddin Dangga (64) adalah Bupati Konawe Selatan (2016-2021). Bagaimana kelanjutan dinasti keluarga Asrun setelah kasus ini? (tribunnews.com)

Baca: Makin Mesra, Asnawi Mangku Alam Pasang Foto Tak Biasa Kekasihnya Zhadela Putri

Baca: Foto-foto Muda dan Cantiknya Feydy Lyvyr Hingga Abdee Slank Ngotot Ceraikan Anita

Baca: Foto-Foto Gantengnya Briptu Joddy Adhi Nugraha, Calon Suami Polwan Bom Panci Bripda Ismi Aisyah

Baca: Lowongan Kerja - BPJS Terima Karyawan Besar-besaran. Cek Info Resminya Waktu Terbatas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved