Hasanuddin Contact Resmi Beroperasi, Ini Tujuannya
Hasanuddin Contact ini diresmikan langsung oleh Rektor Universitas Unhas, Prof Dr Dwia Aries Tina
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur, Sukmawati Ibrahim
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR--Hasanuddin Center For Tobacco Control and Non Communicable Disease Prevention (Contact) menggelar launching di Aula Prof Mattulada, Univesitas Hasanuddin, Jl Perintis Kemerdekaan, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (17/2/2018).
Launching ini dihadiri 150 peserta, di antaranya perwakilan LSM, Universitas, Pemerintah kota dan provinsi, Organisasi kemasyarakatan, pemuka agama dan akademisi.
Acara ini dihadiri Deputy Regional Director International Union Against Tubercolosis and Lung Disease Asia Pacific, Singapura Dr Tara Singh Bam, Kasubdit Pencegahan Penyakit Kronis Dirjen Pengendalian PTM Kemenkes RI dr Farina Andayani, M. Sc, Bupati Kulon Progo Prof DIY dr. H. Hasto Wardoyo, Sp. OG(K).
Hadir pula Walikota Makassar Danny Pomanto, Rektor Univesitas Hasanuddin Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu, Professor FKM Unhas Project Director Hasanuddin Contact Prof. Dr. dr. H. M. Alimin Maidin, MPH serta Kepala Dinas Kesehatan kota Makassar Sulsel Dr. Hj. A. Naisyah T. Azikin, M. Kes.
Acara launching Hasanuddin Contact ini diresmikan langsung oleh Rektor Universitas Negeri Makassar, Prof. Dr. Dwia Aries Tina Pulubuhu.
Hasanuddin Contact ini merupakan kerjasama antara The Union, sehingga khusus di tahun 2018 hingga 2019 akan menggelar berbagai kegiatan, mulai penelitian, peningkatan kapasitas, peningkatan kesadaran melalui penyuluhan, sosialisasi ataupun media sosial.
Staf Hasanuddin Conctact ini terdiri dari enam orang, antara lain Project Director Prof. Dr.dr.H.M. Alimin Maidin,MPH, Program Manager Ahmad Wadi, Finance Manager Hadijah Hasyim, Research And Development Ahmad Muttaqien, Media And Partnership Musyaraffah Hamdani, Monitoring And Evaluation Ismi Sultan.
Salah satu staf bagian Monitoring And Evaluation, Ismi Sultan, mengatakan tujuan utama dibentuknya pusat kajian Hasanuddin Contact ini.
"Tujuan dibentuknya pusat kajian ini, pertama untuk bersinergi dengan pemerintah, akademisi, dan LSM mendorong tingkat kepatuhan masyarakat kota Makassar terhadap peraturan Kawasan Tanpa Rokok (KTR). kedua, Menjadikan Hasanuddin Contact sebagai pusat kajian pengendalian penyatkit," katanya pada tribun-timur.com, Sabtu (17/2/2018).
Menurut perempuan 24 tahun ini, sudah saatnya masyarakat sadar untuk saling menghargai hak masing-masing, terutama hak untuk menghirup udara yang sehat tanpa asap rokok.
"Oleh karena itu, saya percaya dengan adanya kolaborasi antara Hasanuddin Contact, masyarakat dan pemerintah, implementasi perda KTR akan lebih cepat diwujudkan," ujarnya.
Sementara Media And Partnership, Musyaraffah Hamdan, mengatakan, Hasanuddin Conctact ini wadah bagi masyarakat yang memiliki visi yang sama.
"Kami yakin banyak masyarakat yang sepemikiran dengan kami tetapi selama ini memilih diam atau tidak tahu cara mengendalikan konsumsi rokok di kota Makassar," katanya.
Perempuan sapaan Ara berharap, berharap kehadiran Hasanuddin Contact ini bisa membantu untuk menekan peningkatan perokok pemula, utamanya kepada remaja usia di bawah 19 tahun.
Disela-sela acara panitia juga bentangkan kain hitam sebagai pojok petisi dengan tujuan mencari dukungan sebanyak-banyaknya. (*)