Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Unibos Gelar Workshop Interaktif dan Publikasi Jurnal Internasional Scopus

Prof Saleh Pallu mengatakan, ada tiga profesi yang dihitung memberi manfaat lebih terhadap masyarakat. Yakni Guru, Ustad dan Dosen.

Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Ardy Muchlis
HANDOVER
Universitas Bosowa (Unibos) gelar Workshop Interaktif Penulisan dan Publikasi Jurnal International Scopus bersama Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Regional Sulawesi Selatan di Auditorium Aksa Mahmud, Lantai 9, Gedung II, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Sukmawati Ibrahim

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-- Universitas Bosowa (Unibos) gelar Workshop Interaktif Penulisan dan Publikasi Jurnal International Scopus bersama Himpunan Alumni Institut Pertanian Bogor (IPB) Regional Sulawesi Selatan di Auditorium Aksa Mahmud, Lantai 9, Gedung II, Jl Urip Sumoharjo, Makassar, Sulawesi Selatan, Sabtu (10/2/2018).

Kegiatan ini dihadiri 51 peserta dari Universitas diantaranya, Universitas Tadulako, Akademi Keperawatan Al Hambra, Universitas Teknilogi Sulawesi, Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STTP) Gowa, Universitas Negeri Makassar, Universitas Hasanuddin, Universitas Andi Djemma Palopo.

Turut hadir Universitas Muslim Maros, Unismuh Makassar, Unismuh Gorontalo, Akademi Sinar Kasih Toraja, UIT, Universitas Tompotika Luwu, Politeknik Pertanian Negeri Pangkep, Balai Penelitian Tanaman Serelia, Universitas Nuku, UMI, Akper Batari Toja Bone, Universitas Atma Jaya Makassar, Universitas Haluoleo, Politeknik Nasional LP3I Makassar dan Universitas Bosowa.

Pemateri khusus yang diundang, Muhammad Arsyad Ph.D dari Associate editor International journal of agriculture system IJAS.

Dibuka langsung oleh Rektor Unibos, Prof Saleh Pallu didampingi ketua DPD Himpunan Alumni IPB regional Sulsel.

Prof Saleh Pallu mengatakan, ada tiga profesi yang dihitung memberi manfaat lebih terhadap masyarakat. Yakni Guru, Ustad dan Dosen.

"Tetapi menjadi seorang dosen itu tidak hanya melakukan tugas pengajaran, namun juga penelitian dan pengabdian sesuai tri dharma perguruan tinggi. Jika seorang dosen ingin dilihat sebagai dosen yang sebenarnya berkualitas, maka lihatlah hasil tulisan dan publikasinya. Bahkan jurnal itu juga suatu saat bisa dapat mendorong dosen segera menjadi profesor," katanya, Sabtu (10/2/2018).

Bukan hanya bagaimana bentuk penelitian dan jurnalnya. Tetapi dampak terhadap apa yang diberikan kepada masyarakat.

"Manfaat apa yang bisa diberikan pada institusi yang menaunginya. Tetapi semua itu tidak mudah maka sebagai pemula alangkah baiknya memahami format-formatnya, alur penerbitannya dan segala halnya agar jurnal itu bisa terbit sesuai dengan standarnya," ujarnya.

Terkait Memorandom of Understanding (MoU) Rektor Unibos mengatakan, ingin kuatkan lagi dan bersatu dari segi Sumber Daya Manusia (SDM).

"Kita ingin saling membangun jaringan sehingga kita bisa memberi masukan bersama dalam melakukan pengembangan bidang pertanian untuk bisa melakukan kerja nyata di masyarakat.
Kareba bagaimana pun kita butuh bergabung untuk melakukan pengawasan yang sinergitas," ujarnya.

Sementara ketua umum Himpunan Alumni IPB Sulsel, Sulkaf S Latief mengatakan, hal ini dapat dijadikan salah satu proses untuk menggaet semua potensi antara alumni IPB dan Unibos.

"Sehingga kelak dapat memberi manfaat bagi kedua institusi. Seperti halnya saat dosen-dosen Unibos atau program Unibos dalam bidang pertanian ingin dikembangkan. Maka alumni IPB yang bisa melakukan pendampingannya dengan bidang ilmu-ilmu tertentu.

Sulkaf menambahkan, jurnal internasional scopus ini salah satu indikator yang digunakan untuk mengukur mutu dari dosen.

"Maka mestinya dosen punya jurnal internasional yang dihitung dalam scopus. Apa lagi bagi mereka yang ingin melanjutkan studi doktoral maka ini sangat bermanfaat," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved