Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tak Kunjung Diberangkatkan, Anak Calon Jamaah Umrah Abu Tour Minta Uang Dikembalikan

Keduanya mendaftarkan diri dan membayar lunas dengan kuitansi tanggal 18 April 2017 dengan paket umrah 9 hari seharga Rp 18,5 juta per orang.

Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ardy Muchlis
DARUL AMRI
Puluhan orang mendatangi kantor travel Umroh dan Haji Abu Tours, di Jl Baji Gau, Makassar, Sulsel, Sabtu (10/2/2018). 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -- Maklumat PT Amanat Bersama Umat (ABU) Tours ditentang beberapa jemaah yang telah menyetor uangnya kepada agen resmi.

Salah satunya pasangan suami-istri, Syahrir Mansyah (60) dan Nuraida Arsyad (55) warga Jl Malino Sungguminasa.

Keduanya mendaftarkan diri dan membayar lunas dengan kuitansi tanggal 18 April 2017 dengan paket umrah 9 hari seharga Rp 18,5 juta per orang.

Anak Syahrir dan Nuraida, Fina yang dihubungi, Sabtu (10/2/2018) menuturkan, Maklumat Abu Tours sangat tidak masuk akal.

"Solusi ABU Tour tidak berpihak kepada ortuku kasian. Sudah setahun lebih menunggu, bayar Rp 18,5 juta kali 2 orang Rp 37 juta. Tadi di-call disuruh nambah Rp 6 juta per orang kali 2 orang Rp 12 juta. Sudah Rp 49 juta ortu saya bayar," katanya.

Tidak sampai di situ. Orang tua pegawai swasta di hotel berbintang lima itu, juga diwajibkan mencari 2 jemaah lagi.

"Kalau tidak dapat jemaah harus nambah Rp 15 juta per orang. Jadi ortu saya harus nambah Rp 30 juta. Kenapa biaya umrah bisa semahal itu? Rp 37 juta ditambah Rp 30 juta sama dengan Rp 67 juta untuk dua orang? Jadi 1 orang Rp 33,5 juta. Paling mahal saja nda sampai Rp 30 juta itu lagi sudah 12 hari," jelas Fina.

Alasan ABU Tours menyuruh untuk menambah biaya di dasarkan pada aturan Kementerian Agama melalui Direktorat Bina Umrah dan Haji Khusus 2018 yang menetapkan harga standar minimal umrah Rp 20 juta.

Penetapan pajak progresif 5 persen oleh pemerintahan Kerajaan Saudi Arabia.

Hal ini menyebabkan jamaah yang telah membayar paket umrah promo di bawah harga standar Kemenag agar menambah biaya, plus biaya pajak progressif.

"Nah kalau dihitung pajak 5% dari Arab Saudi berapa sih? Kan ortu saya sudah bayar 37 juta, nah bisa tambah Rp 3 juta saja. Lalu pajak 5% Rp 1 juta per orang. Jadi yah sekitar Rp 21 juta saja per orang jadi tambahannya Rp 5 juta untuk bapak dan ibuku," katanya.

"Nah masa sampai segitu penambahan jemaah &ldan beban untuk jemaah cari yang baru, tdk mungkinmi ada jamaah baru yang mau," lanjutnya.

Sebennrnya, kedua orang tua Fina harusnya berangkat 17 Februati. Namun, sampai sekarang, tidak ada tanggal manasik, perlengkapan umrah yang dijanjikan seperti koper, kerudung, dan lainnya belum lengkap.

"Saya tidak tega sekali setiap saya ke rumah ortu, yang ditanya bagaimanami nak umrahnya mama? Saya sambil telan liur tidak kuat menjawab. Apalagi kalau saya tatap paceku yang mau sekali kodong umrah, keluar masuk pakai baju umrah, pakai kacamata, baru minta di foto. Mauka nangis kurasa kalau ingat ortuku," ujarnya.

Pihak ABU Tour dianggap sepihak dan cukup santai mengeluarkan maklumat tersebut. "Kayak tong semua jemaahnya dari keluarga mampu. Padahal kesalahan ada sana perusahaannya. Setengah matinya orang kumpul uang kamase. Giliran minta refund, malah katanya iya bisa tapi 90 hari, iya klo ada itu uang. Kalau tdk ada? Jawabannya saja tidak ada yang meyakinkan," kata Fina.

Ia pun belum kepikiran untuk membuat laporan ke pihak berwajib. "Mauka kejelasan dulu. Ini rencana mau ke ABU Tour sebentar (kemarin). Saya maunya kembalikan uang saja sih tanpa mesti tunggu 90 hari. Sudah cukup itu uangnya ortuku dititip hampir 9 bulan," katanya. (Aly)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved