Ini 5 Sosok Pelatih Sepak Bola Eropa Tersukses, Tapi Kariernya sebagai Pemain, Aduuh!
Namun sejatinya, pelatih-pelatih bertangan emas tersebut, di karier sepakbolanya tidaklah mentereng.
TRIBUN-TIMUR.COM - Suksesnya sebuah klub sepakbola pastinya dipengaruhi berbagai faktor. Selain dari pembelian pemain, tentunya juga dipengaruhi oleh pelatih. Banyak pelatih yang memiliki sentuhan midas atau emas.
Namun sejatinya, pelatih-pelatih bertangan emas tersebut, di karier sepakbolanya tidaklah mentereng. Bahkan kalau bisa dibilang, hanya membela klub-klub semenjana.
Baca: Ini 5 Item yang Masih Butuh Perbaikan Usai PT LIB Verifikasi Stadion Mattoanging
Baca: Uji Nyali Anda di Jungle Coaster di Tempat Ini. Wow, Dijamin Menantang!
Nah, karena sudah cinta mati sama sepakbola, dan tidak sukses sebagai pesepakbola, makanya kemudian memilih sebagai pelatih. Meski tidak jadi pemain, setidaknya tetap merumput dengan status baru sebagai pelatih.
Ini ada lima nama pelatih-pelatih terhebat di sepakbola Eropa hasil dari penelusuran Hai.grid.id. Karier mereka yang cemerlang sebagai pelatih, tak secemerlang waktu masih jadi pemain. Bahkan bisa dibilang karier yang menyedihkan. Cekidot!
1. Jose Mourinho (55 tahun)
Pelatih berkebangsaan Portugal ini ternyata nggak punya 'jam terbang' tinggi waktu jadi pemain sepakbola. Mou cuma bisa mengoleksi kurang dari 100 laga dan cuma menorehkan sebanyak 13 gol.
Baca: Persija dan Bali United Pakai Lima Pemain Asing di Liga 1, PSM Makassar Berapa?
Lucunya lagi, The Special One hanya pernah berkarier di klub yang namanya jika disebut-sebut di masa sekarang ini, asing di dunia sepakbola. Antara lain Belenenses, Sesimbra, dan Comercio e Industria.

Saat ini pria yang sedang menukangi Manchester United (MU) sudah mengoleksi sederet gelar seperti 3 trofi Liga Primer Inggris, 1 trofi Piala FA, 4 trofi Piala Liga Inggris, 3 trofi La Liga Spanyol, 3 trofi Copa del Rey, 2 trofi Piala Super Spanyol.
Masih ada lagi 2 trofi scudetto,1 trofi Coppa Italia, 1 trofi Piala Super Italia, 2 trofi Liga Portugal, 2 trofi Piala Portugal, dan 1 trofi Piala Super Portugal.
Baca: Ini 5 Item yang Masih Butuh Perbaikan Usai PT LIB Verifikasi Stadion Mattoanging
Ditambah lagi 2 trofi Liga Champions (Intyer Milan dan FC Porto), 1 trofi Piala UEFA (Porto), 1 trofi Liga Europa (MU), dan 1 trofi Piala Super Eropa (Inter Milan) untuk prestasi antaklub Eropa. Banyak kan, bos!
Ternyata Mou mengikuti jejak sang ayah yang juga manajer sepak bola. Nggak cuma meminta ilmu ayahnya, doi juga pernah kuliah di Technical University of Lisbon dengan bidang studi Sport Science.
Dan yang cukup mengejutkan, ketika terjun sebagia pelatih, awalnya ia adalah seorang penerjemah saja bagi pelatih Barcelona Sir Bobby Robson pada awal tahun 1990-an. Gokil benar!
2. Arsene Wenger (68 tahun)
Pernah memiliki catatan apik sebagai pelatih Arsenal ternyata nggak berbanding lurus waktu jadi pemain, guys. Mengawali karier kepelatihan sebagai pelatih klub Nancy, Wenger cuma pernah berkarir di tim-tim kecil di Prancis.
Baca: Asyik, Pulih Cedera Willy Bakal Gabung TC. Sore Ini Uji Coba Lawan Dua Tim Ini
Baca: Dua Mantan Striker Barito Putra Ini Trial di PSM. Apakah Ganti Tibo dan Ferdinand?
Klub-klub itu adalah Mutzig (1969–1973), Mulhouse (1973–1975), ASPV Strasbourg (1975–1978), dan Strasbourg (1978–1981).

Pada tahun 1981, Wenger pernah mengambil gelar diploma di bidang kepelatihan sepakbola. Karir suksesnya, dimulai ketika menangani AS Monaco. Doi pernah ngebawa Monaco juara Ligue 1 (1987/88) dan Coupe de France (1990/1991).
Wenger juga sempat ke Jepang menangani tim Nagoya Grampus. The Professor pernah ngebawa Nagoya meraih Piala Emperor: 1995 dan Piala Super Jepang: 1996.
Tahun 1996, karir Wenger makin cemerlang ketika diboyong oleh The Gunners ke Highbury (stadion Arsenal yang lama).
Baca: 3 Stadion Peserta Liga 1 Dipastikan Tak Layak. Bagaimana Nasib Stadion Mattoanging?
Baca: Ternyata, di Chiang Mai, Ada Gajah yang Pandai Melukis Pemandangan. Lihat Ini!
Tercatat, The Professor pernah menorehkan juara Premier League: 1997-98, 2001-02, 2003-04, juaraFA Cup: 1997-98, 2001-02, 2002-03, 2004-05 dan juara FA Community Shield: 1998, 1999, 2002, 2004.
Namun, saat ini Wenger lagi menghadapi karir yang di ujung tanduk, karena Arsenal ngalamin paceklik gelar selama 10 tahun terakhir. Sebelum ke Arsenal, ia pernah melatih Nancy (1984–1987), Monaco (1987–1994), Nagoya Grampus Eight (1995–1996).
3. Louis van Gaal (66 tahun)
Pelatih yang doyan mengorbitkan pemain akademi ini juga ngalamin hal yang kurang lebih sama dengan dua nama pelatih sebelumnya.

Meskipun pernah mengawali karier sebagai pemain Ajax, pria kebangsaan Belanda ini justru lebih sering bermain di klub-klub kasta kedua Liga Belgia.
Dia malang melintang di klub Royal Antwerp, Telstar, Sparta Rotterdam, dan AZ Alkmaar. Nama-nama klub yang asing di dunia sepakbola! Berbanding terbalik waktu berkarier sebagai pelatih, doi sering menorehkan banyak prestasi.
Baca: Mantan Striker PSM Asal Brasil Ini Resmi Pensiun. Komentar Rahmat dan Klok Mengejutkan
Baca: Tak Lengkap ke Chiang Mai Jika Tak ke Dhoi Sutep, Ada Mirip Film La La Land. Lihat Fotonya
Antara lain, gelar Liga Champions dan Piala UEFA untuk Ajax, serta menyumbangkan Piala FA trofi Europa League buat MU. Belum lagi, doi sempat menorehkan gelar liga domestik buat Ajax, Barcelona, dan Bayern Munich.
Uniknya juga sebagai pelatih, van Gaal pernah pulang-balik atau dua kali menjadi pelatih klub yang sama setelah sempat meninggalkannya.
Pernah melatih AZ Alkmaar (assistant manager, 1986–1988) lalu kembali sebagai pelatih AZ Alkmaar (2005–2009). Kemudian di Ajax (assistant manager, 1988–1991) dan lanjut sebagai pelatih Ajax (1991–1997).
Baca: Skuat PSM Makassar Jalani TC Kedua Selama 2 Pekan di Bali, Ini Target Pelatih Robert!
Baca: Hanya Sekali Menang di Piala Presiden, PSM Dapat Pemasukan Segini. Bagaimana Jika Juara?
Periode selanjutnya ia menukangi Barcelona (1997–2000) dan kembali sebagai pelatih Barcelona (2002–2003). Sempat menjadi pelatih Timnas Belanda (2000–2002) lalu hengkang dan kembali tahun 2012–2014. Catatan lainnya saat melatih Bayern Munich (2009–2011), dan terakhir Manchester United (2014–2016)
4. Arrigo Sachi (71 tahun)
Pelatih berkebangsaan Italia yang satu ini nggak pernah bermain sebagai pesepakbola profesional. Kabarnya, Sachi bahkan nggak lulus dari akademi sepakbola kampung halamannya, Baracca Lugo.

Sachi bahkan pernah menjadi pedagang sepatu sebelum terjun ke dunia kepelatihan. Pria kelahiran 1 April 1946 itu kemudian menjadi maestro taktik lapangan hijau.
Baca: Zulkifli Syukur Kapten PSM, Ini Pertimbangan Robert
Baca: PSM Makassar Recovery di Pantai Kuta Bali, Lihat Foto-fotonya
Doi pernah menukangi AC Milan dan meraih dua kali European Cups. Sachi juga membawa Rossoneri 6 trofi bergengsi lainnya buat AC Milan.
5. Sir Alex Ferguson (76 tahun)
Kalau lihat Fergie memaki-maki di pinggir lapangan, nggak ada nyangka ternyata kariernya sebagai pesepakbola profesional terbilang 'cupu'.

Fergie yang pernah mengoleksi 317 laga dalam awal karir semi profesional bersama Queen Park Rangers (QPR). Lalu ia pindah ke St. Johnstone dan Dunfermline di Liga Skotlandia.
Menginjak usia 32 tahun, Papa Fergie hijrah ke dunia kepelatihan dan menukangi klub Aberdeen. Kemudia doi didapuk sebagai pelatih timnas Skotlandia.
Baca: Ini 5 Item yang Masih Butuh Perbaikan Usai PT LIB Verifikasi Stadion Mattoanging
Baca: Batal Tanding Klub Liga 3, PSM Makassar Jajal 2 Tim Lokal Bali
Nasib baik pun berpihak pada SAF. Manchester United pun memboyong pelatih yang doyan ngunyah permen karet di pinggir lapangan ini. Sir Alex mampu mengoleksi 1000 laga sebagai pelatih bersama MU. Fergie berhasil menorehkan banyak prestasi.
Antara lain 20 gelar EPL dan 3 trofi Liga Champions. Torehan Fergie membuatnya menjadi pelatih yang sangat dihormati di Inggris. (*)