Inilah Bukti Terbaru Kehebatan Hotman Paris Hutapea. Tak Bisa Disangkal! Pantas Banyak Iri
Dan Hotman melalui akun medsosnya tak segan membagi tips-tips menjadi pengacara sukses.
Penulis: Samsul Bahri | Editor: Mansur AM
Tips Sukses
Banyak yang iri dengan kesuksesannya saat ini. Tapi tahukah Anda, kesuksesannya tak datang dengan sendiri. Butuh proses panjang bahkan sejak ia kecil.
Hotman selalu bekerja keras untuk kesuksesannya, setiap hari dia selalu bangun jam 4 pagi, jam 5 pagi sudah dikantor dan membuka kantor jam 6 pagi.
Hal ini dinyatakannya bukan karena menyiksa diri atau rakus terhadap uang, tetapi karena suka kepada pekerjaannya.
Hotman Paris Hutapea mengatakan rahasia suksesnya yaitu "Lawyer ada tiga jenis, lahir dari kandungan sudah jadi lawyer, berbakat gitu lho, born to be a lawyer. Lalu lawyer bagus, dan yang ketiga lawyer bodoh. Sepertinya saya lawyer yang memang sudah berbakat, di tambah dengan bekerja keras. Dan pendidikan dari orang tua".
Selain itu menurutnya, Profesi lawyer bukan profesi hafalan, bukan profesi karena dikasih, misalnya ada anak yang dikasih jadi direktur karena dikasih oleh orangtuanya, profesi lawyer itu harus karena pengalaman dengan melakukan, dengan bekerja by doing, lawyer tidak mungkin jadi pengacara hebat kalau bukan karena pernah bekerja bertahun-tahun sebagai anak buah.
Harus berkarier jadi anak buah, dan kalau bisa mencari pekerjaan di kantor pengacara yang memilki pengalaman internasional sehingga mentornya banyak proyek besar.
Ketika mentornya atau bosnya sudah canggih, hanya dengan demikian bisa maju, dan itu harus sabar perlu minimum lima tahun sejak mulai bekerja.
Menjadi pengacara sukses seperti sekarang ini memang membutuhkan proses yang panjang dan jalannya pun tak selalu mulus.
Hotman Paris Hutapea percaya bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan atas dasar suka, apapun hasilnya rasa lelah itu tidak akan pernah terasa. Dan perlu diingat bahwa untuk mencapai kesuksesan memang diperlukan kerja keras.

Pendidikan
S-1 (sarjana Hukum) Fakultas Hukum, Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, 1981
S-2 (Magister Ilmu Hukum) University of Technology, Sydney, Australia, 1990
S-2 (Master Ilmu Hukum) Universitas Gajah Mada, Yogyakarta
S-3 (Doktor) Fakultas Hukum Universitas Padjajaran, 2011[3]