Curhat Shandy Aulia soal Dirinya Beda Agama dengan Ayah dan 3 Saudaranya Hingga Perlakuan Diterima
Tumbuh di dalam keluarga yang memiliki perbedaan keyakinan sepertinya memang tak semudah yang kita bayangkan.
TRIBUN-TIMUR.COM - Tumbuh di dalam keluarga yang memiliki perbedaan keyakinan sepertinya memang tak semudah yang kita bayangkan.
Meski menjunjung tinggi toleransi, namun tak jarang sejumlah orang yang memiliki orangtua beda agama mengalami pengalaman pahit.
Salah satunya adalah artis cantik, Shandy Aulia.
Di balik karier keartisan yang gemilang dan bakatnya menjadi desainer yang sukses, ia memiliki pengalaman yang mengharukan.
Dilahirkan dari orangtua yang memeluk agama berbeda, Shandy harus mengalami broken home sejak ia masih balita.
Shandy adalah anak bungsu dari 4 bersaudari dari pasangan Kiemas Yusuf Effendi yang beragama Islam dan Elsye Dopong yang beragama Kristen.
Ayahnya berasal dari Palembang, sedangkan ibunya dari Manado.
Saat Shandy Aulia umur 3 tahun, orangtuanya akhirnya memilih untuk bercerai.
Shandy ikut bersama ibunya, sementara 3 kakaknya ikut bersama ayah.
Dalam bukunya berjudul 'Incomplete' , Shandy juga mengungkapkan betapa ia sangat merindukan kasih sayang sang Ayah yang tak pernah ia dapatkan.
Sang ayah yang akhirnya mendapatkan anak laki-laki dari pernikahan keduanya, membuat Shandy dan 3 kakaknya jarang mendapatkan perhatian.
"Setiap aku bermain ke rumah papa, pemandangan papa mencintai anak laki-lakinya itu sudah biasa kulihat dan sudah biasa pula membuatku iri. Kuakui aku memang iri. Aku masih kecil dan rasa iri itu timbul begitu saja tanpa kumengerti. Aku menginginkan posisi yang ditempati anak laki-laki papa. Tapi kau tidak bisa berbuat apa apa," ujar Shandy.
Ia bahkan pernah begitu iri melihat Ayahnya membelikan mainan untuk adik tirinya itu, sedangkan ia tak pernah sekalipun dibelikan mainan.
"Papa membelikan anak laki-lakinya mobil-mobilan besar yang bisa dinaiki dan dikendarai. Harganya sangat mahal, di atas satu juta rupiah. Aku tidak pernah dibelikan mainan apa pun oleh papa. Mama memang tidak mau menerima uang sepeser pun dari papa, tapi memperbolehkan anak-anaknya menerima apa pun dari ayahnya," pungkasnya.
Hingga saat dewasa pun, sang Ayah, tak hadir mau dalam pernikahannya karena perbedaan keyakinan.