7 Fakta & Kehebatan Sergei Eisenstein, Google Doodle Hari Ini. Ngak Nyangka Berjasa Tuk Kamu!
Google Doodle menampilkan sosok seorang pria berdasi yang sedang mengamati rol film.
Teknik ini juga memungkinkan untuk menyandingkan gambar agar menghasilkan suatu kesan atau untuk mengilustrasikan suatu gagasan.
Selain film Battleship Potemkin, Sergei juga menggunakan teknik montase untuk film Strike, dan The General Line.
5. Keliling Eropa dan Amerika Serikat untuk beajar film bersuara.
Pada awal tahun 1930, Sergei Eisenstein pergi ke Eropa dan Amerika Serikat bersama asistennya Eduard Tisse dan Grigori Alexandrov untuk melakukan riset terhadap perkembangan perfilman dunia yakni fenomena film bersuara.
Sergei Eisenstein pertama kali mengunjungi Eropa Barat dan kemudian pergi ke Amerika Serikat.
Awalnya Sergei mengunjungi Eropa sebelum ke Amerika Serikat.
Saat di Eropa, Eisenstein ingin melihat budaya di luar yang ditemukan di dalam Uni Soviet.
Dia menghabiskan dua tahun tur dan ceramah di Berlin, Zürich, London, dan Paris.
Pada tahun 1929, di Swiss, Eisenstein membawakan sebuah dokumenter pendidikan tentang aborsi yang disutradarai oleh Eduard Tissé Tissé yang berjudul Frauennot - Frauenglück.
Usai keliling Eropa Sergei lalu pergi ke Amerika Serikat.
Saat di Ameria Serikat, dia mengajar dibeberapa sekolah Ivy League.
Perjalanannya lalu dilanjutkan ke Hollywood.
6. Pergi ke Hollywood
April 1930, Jesse L. Lasky, atas nama Paramount Pictures, memberi Eisenstein kesempatan untuk membuat film di Amerika Serikat.
Eisnstein saat itu menerima kontrak jangka pendek seharga $ 100.000.
Eisenstein mengajukan biografi orang terkaya di dunia pada masa itu yang bernama Sir Basil Zaharoff dan versi film Arms and the Man oleh George Bernard Shaw, dan rencana pengembangan yang lebih lengkap untuk film Sutter's Gold oleh Jack.
Hanya saja usulan Sergei itu ditolak oleh Paramount.
Usai menolaknya, Paramount memberi usul agar Sergei membuat versi film Theodore Dreiser's American Tragedi. Dia pun menyetujuinya dan segera membuat naskah filmya.
Usai naskah film itu jadi, Sergei menyerahkannya kepada Paramount, tapi lagi-lagi ditolak.
Tak hanya ditolak, Sergei saat di Hollywood juga mendapat intimidasi dari Mayor Frank Pease seorang Presiden Institut Teknik Hollywood.
Pease yang anti komunis lalu melakukan kampane publik melawan Eisenstein yang berujung pada kesepakatan Eisenstein dengan Paramoun untuk mengakhiri kerja sama.
7. Mengembara ke Meksiko
Sergei Eisenstein mendapat dorongan oleh Robert Flaherty dan Diego Rivera untuk membuat film tentang Meksiko.
Dan pada bulan Desember tahun 1930, ia telah merilis ”Que Viva Mexico” dengan bantuan keuangan penulis Upton Sinclair.
Setelah menyelesaikan pokok fotografi ”Que Viva Mexico”, Sergei Eisenstein mengirimkan rekaman ”Que Viva Mexico” ke Rusia. Akan tetapi rekamannya dicekal oleh pejabat pemerintah. (TribunJatim)