Gini Rasio Sulsel Tertinggi Kedua di Indonesia
Pada September 2017, gini ratio tercatat sebesar 0,429, meningkat dibandingkan Maret 2017 maupun September 2016
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Ardy Muchlis
Laporan Wartawan Tribun Timur, Muhammad Fadhly Ali
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR --Salah satu ukuran ketimpangan pengeluaran penduduk yang sering digunakan adalah Gini Ratio. Nilai Gini Ratio berkisar antara 0-1.
Kepala Badan Pusat Statistika (BPS) Sulsel, Nursam Salam yang ditemui belum lama ini menuturkan, semakin tinggi nilai gini ratio menunjukkan ketimpangan yang semakin tinggi.
"Gini ratio di Provinsi Sulawesi Selatan berfluktuasi dari waktu ke waktu," kata Nursam.
Gini ratio pada Maret 2013 tercatat sebesar 0,429 dan menurun hingga September 2013 menjadi 0,392. Gini ratio meningkat kembali menjadi 0,448 pada September 2014.
"Pada September 2017, gini ratio tercatat sebesar 0,429, meningkat dibandingkan Maret 2017 maupun September 2016," katanya.
Bila dibandingkan secara Nasional, ketimpangan pengeluaran penduduk di Sulsel lebih tinggi. Tercatat se-nasional sebesar 0,391. Angka ini menurun sebesar 0,002 poin dibandingkan rasio gini Maret 2017 sebesar 0,393. Dibandingkan pada September 2016 sebesar 0,394 atau turun 0,003 poin.
Provinsi yang mempunyai Gini Ratio tinggi tercatat di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu sebesar 0,440, sedangkan Gini Ratio terendah di Bangka Belitung sebesar 0,276.
"Terdapat sembilan provinsi yang mempunyai Gini Ratio di atas rata-rata nasional yaitu Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, DKI Jakarta, Gorontalo, Sulawesi Tenggara, Papua, Sulawesi Utara dan Jawa Barat. Sulsel berada di posisi kedua," ujar Nursam. (*)
Gini Ratio di Atas Rata-Rata Nasional
DI Yogyakarta 0,440
Sulawesi Selatan 0,429
Jawa Timur 0,415
DKI Jakarta 0,413
Gorontalo 0,405
Sulawesi Tenggara 0,404
Papua 0,398
Sulawesi Utara 0,394
Jawa Barat 0,393