35 Staf Humas KPU Se-Sulsel Diajar Cara Bikin Berita Viral
Salah satu materi yang menarik antusiasme peserta adalah cara berjejaring dan membuat berita viral di media sosial.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Ardy Muchlis
Laporan wartawan Tribun-Timur, Saldy
MAKASSAR,TRIBUN-TIMUR.COM – Sedikitnya 35 staf humas dari Pusat Pelayanan Data Informasi (PPID) Komisi Pemilihan Umum (KPU) di 24 kabupaten/kota di Sulsel, mengikuti rangkaian pelatihan kehumasan dan media sosial di Aula KPU Sulsel, Jl AP Pettarani, Makassar.
Sudah dua hari sejak Rabu 27 hingga Kamis 28 Desember 2017, mereka dilatih oleh praktisi dan akademisi media di Makassar.
Mereka dibekali wawasan dan pengetahuan pragmatis menjelang pelaksanaan Pilkada serentang gubernur dan 12 pilkada kabupaten/kota, 27 Juni 2018 nanti, serta Pemilu Legislatif 7 April 2019 mendatang.
Salah satu materi yang menarik antusiasme peserta adalah cara berjejaring dan membuat berita viral di media sosial.
Komisioner KPU bidang data dan informasi Mardiana Rusli menyebutkan, KPU harus produktif menyebarkan informasi tahapan pemilu, serta mendokumentasikan data.
Menurutnya pengelolaan sumber informasi bagi publik belum optimal.
“Informasi harus dituliskan dalam laporan tulisan. Bisa model reportase, naratif, feature atau straight news sehingga laporan itu enak dibaca. “ kata Ahmad Yani mengantar proses diskusi.
Hadir dalam kegiatan ini, komisioner KPU Sulsel Mardiana Rusli dan fasilitator Andi Ahmad Yani dan Salma Tadjang di kantor KPU Provinsi Sulawesi Selatan, Jl AP Pettarani, Kamis 28 Desember 2017.
Acara ini juga dihadiri Thamzil Thahir, jurnalis dari Tribun Timur. Ia menyampaikan bagaimana mengelola data yang menarik?
Menurutnya berita yang enak dibaca itu yakni berita yang bisa mengugah emosi pembaca dan enak dibaca
Olehnya, KPU harus mampu melihat media-media sebagai mitra strategis dalam penyebaran informasinya.
"Website Tribun Timur, misalnya dengan 777.327 sebagai fans like di facebook adalah link strategis untuk penyebaran informasi," katanya.
Menurutnya, trend kecenderungan pembaca lebih suka berrita-berita online. Ini terbukti dengan ratusan perhati pembaca tribun timur di jam-jam produktik 16.00 wita sampai 20.00 wita pembaca dan bahkan menshare ke group-group medsos.
“ tentu saja untuk penyebaran infomasi produkti, KPU harus memiliki staf officer media sosial dan pembuat beritanya. Ini akan bertuas menyebarkan ke link berita, medsos dan memviralkan kegiatan yang dilakukan oleh KPU, “ tambahnya.
Sementara itu, pungsi kehumasan, kata Salma memberikan pengaruh kuat pada proses tahapan pilkada di Sulsel.
Menurutnya, ketika informasi butuh penyaluran ke publik, humas inilah yang menjadi garda terdepan ntuk melakukan diseminasi informasi penyelenggarana pilkada. (Sal)
