Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sudah Deal Rp 1,5 juta, tapi Selesai Main Deli Cinta Sihombing Cuma Ngasih Segini ke Gigolo

Deli Cinta adalah istri seorang pelayar. Ia berkenalan dengan Dedi Purbianto melalui aplikasi chat

Editor: Ilham Arsyam
Dedi Purbianto dan Deli Cinta Sihombing 

TRIBUN-TIMUR.COM - Dedi Purbianto (29) tersangka pembunuhan Deli Cinta Sihombing, mengaku nekat menghabisi nyawa korban karena sakit hati lantaran upah jasanya tidak dibayar sesuai perjanjian.

Hal itu diungkap Kapolsek Batuaji, Batam, Kompol Sujoko, Senin (25/12/2017), saat hendak membawa tersangka ke rumah sakit untuk mengganti perban di kakinya.

Kapolsek Batuaji, Kompol Sujoko mengatakan, dari pengakuannya, tersangka nekat membunuh korban karena sakit hati saat menagih uang jasanya melayani korban.

"Perjanjiannya bayar Rp 1,5 juta, tapi hanya dibayar Rp 200 ribu. Pas ditagih, tersangka mengaku korban memakinya, bahkan sempat usir pelaku. Karena sakit hati, tersangka langsung melakukan pencekikan," kata Kapolsek, Senin (25/12/2017).

Sujoko mengatakan, tersangka mengaku kenal dengan korban melalui aplikasi, lalu berjumpa di sebuah klub malam di kawasan Nagoya, Batam.

Baca: Terungkap Pekerjaan Suami Deli Cinta Sihombing, Gajinya Segini tapi Istri Malah Main Gigolo

Baca: Bikin Terharu, Begini Tanggapan Suami Deli Cinta Sihombing Saat Tahu Istrinya Main Gigolo

Lantaran sakit hati itu, pelaku mencekik leher korban, saat korban dalam kondisi lemas, kaki dan tangan korban kemudian diikat, sampai kemudian ditemukan meninggal dunia.

"Karena ada tekanan kuat saat dicekik, membuat darah keluar dari hidung korban," kata Kapolsek.

Deli Cinta adalah istri seorang pelayar. Ia berkenalan dengan Dedi Purbianto melalui aplikasi chat

Kencan pertama mereka dilakukan di sebuah hotel di kawasan Nagoya, Batam.

Sedangkan yang kedua dilakukan di kediaman korban.

"Yang kedua, Deli yang menjemput pelaku untuk dibawa ke rumahnya, Rabu 20 Desember 2017, sekitar pukul 10.00 WIB. Pernyataan pelaku ini singkron dengan keterangan tetangga korban yang mengaku melihat seorang pria di rumah korban," kata seorang penyidik kepada TRIBUNBATAM.id.

Pelaku berada di rumah korban dari siang hingga malam hari. Selain keduanya, di rumah itu juga ada anak korban.

"Malam harinya, kedua orang ini sempat melakukan hubungan badan sebelum pelaku menghabisi korban dengan cara dicekik menggunakan tangannya," kata penyidik.

Pelaku dihabisi Kamis pagi sekitar pukul 05.00 WIB pagi.

Setelah memastikan korban tewas, pelaku kemudian membawa kabur mobilnya.

Selain mobil, Pebrianto juga membawa kabur televisi LED dan ponsel milik korban serta sejumlah barang berharga lain dari rumah korban.

"Pelaku mengaku kesal, selama dua kali kencan, korban tak mau membayarnya, sehingga ia nekat menghabisi korban," tambah penyidik lagi. 

Suami Deli, Alfinus mengaku terpukul dengan kabar kepergian istrinya.

Apalagi, sang istri itu meninggal dengan menjadi korban pembunuhan dalam kondisi mengenaskan.

"Saya tau istri saya itu setia, baik dan sayang sama anak. Dan tak percaya dapat berita itu awalnya," katanya, Selasa (26/12/2017) dengan nada pelan dan sedikit bergetar.

Menurut Alfinus, isterinya tak pernah memperlihatkan glagat aneh kepada dirinya.

Sebab itu, ia tidak yakin bila isterinya serong ataupun berbuat hal-hal aneh.

Meski demikian, Alfius menyerahkan semua permasalahan ini kepada pihak kepolisian dan hukum yang berlaku.

"Saya serahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian. Dan saya serahkan kepada hukum yang berlaku di negara kita," katanya.

Saat ditanyakan, apakah sudah bertemu dengan pelaku. Alfius mengatakan, sudah dan tidak mau lagi melihat wajahnya.

"Sudah, bentar saja saya liat. Liat mukanya saja, saya malas," sebutnya kesal.

Selanjutnya, Alfius akan tinggal untuk sementara waktu tinggal di rumahnya orang tuanya.

Dirangkum tribun-timur.com dari berbagai sumber, berikut sejumlah fakta terkait penangkapan Dedi Purbianto berdasarkan informasi dari kekasihnya Yuni sudah berpacaran selama 5 tahun.

1. Suka masakan sang pacar

Dedi Purbianto ternyata menyukai masakan sang pacar, Yuni, 

Bahkan, pada hari sebelum ditangkap polisi, Dedi menikmati masakan yang dibuat Yuni.

Menurut Yuni, Dedi selalu mengaku merasa makan jika menikmati masakan yang dibuatnya.

"Dia suka masakan saya mas, nggak suka makan beli di luar, kalau saya masak pasti dia bilang ini baru namnya makan, lahap makannya. Apalagi kalau pedas," kata Yuni, yang mengaku masih syok dengan kejadian itu, Minggu (24/12/2017).

2. Sudah punya anak

Dedi Purbianto ternyata sudah memiliki seorang anak, yang kini berusia 2 tahun.

Namun, menurut Yuni, Dedi sudah berpisah dengan istrinya.

Yuni tahu itu karena Dedi pernah menceritakan soal itu kepada dirinya dalam 5 tahun masa pacaran mereka.

"Dia punya istri, cuman sudah cerai mas, saya tahu kok itu. Dia cerita sama saya," katanya.

Dalam keadaan nangis, Yuni juga menceritakan, Dedi anak ke dua dari empat bersaudara.

3. Jarang ngobrol

Dedi ternyata orang tidak banyak ngobrol, dia hanya menyahut jika dipancing buat ngomong.

 Sang kekasih, Yuni mengatakan,  Dedi lebih banyak diam, karena itu ia kaget ketika tahu pacarnya itu terlibat kasus pembunuhan.

"Dia memang orangnya nggak banyak ngobrol mas, kalau dibilang harus dipancing ngomong dulu, baru nyahut," katanya.

4. Ibu Dedi pingsan saat diberitahu

Yuni mengaku sudah dekat dengan orangtua Dedi yang berada Sei Panas.

Begitu tahu Dedi ditangkap, Yuni pun memberitahu ibunya.

Yuni mengatakan, Ibu Dedi langsung lemas dan jatuh pingsan saat sampai di kosan Yuni.

"Mamaknya saya panggil, langsung lemas dan pingsan, saat tahu anaknya ditangkap dalam kasus pembunuhan," katanya sambil menangis kecewa.

5. Orangtua Dedi sudah pisah

Yuni menceritakan Dedi dari keluarga yang broken home. Kedua orangtuanya sudah berpisah.

 "Bapak ibunya sudah berpisah. Dia dari keluarga broken gitu mas. Ya ampun, masih nggak nyangka saya mas," ucapnya sambil menangis.

6. Tak percaya gigolo

Terkait pengakuan Dedi, sebagaimana diungkap penyidik bahwa Dedi nyambi jadi pemuas nafsu wanita, Yuni mengaku tidak percaya.

Alasannya tidak percaya, Dedi sering mengeluh tidak punya uang.

"Gak nyangka kalau dia gigolo, kalau itu kerjaannya, masak uangnya kurang terus," kata Yuni.

Bahkan, Dedi sering meminjam uang, terakhir meminjam uang Rp500 ribu untuk keperluan ulangtahun anaknya.

"Orangnya sering minjam uang. kemarin minjam Rp500 ribu buat ultah anaknya. Soalnya saya tahu gajinya berapa itu," kata Yuni.

Sebagai kekasih Dedi, Yuni ikut diperiksa polisi, dan kamarnya ikut diperiksa dan polisi memintanya untuk sementara waktu tidak masuk ke kamar itu.

Kondisi itu membuat Yuni kesulitan masuk ke kamar kos untuk mengambil pakaian.

"Mau ambil baju nggak bisa, kos dikunci, polisi kan bilang nggak boleh dibuka pintunya. Jadi susah, mau kerja soalnya besok mau Natalan. Disuruh wajib kerja sama bos," kata Yuni. Yuni dengan tegas mengatakan kepada kekasihnya, bahwa ia harus bertanggungjawab dengan perbuatannya.

"Dia harus terima apa yang sudah diperbuatnya," katanya.

7. Sekali Main Dibayar Rp 1 juta - Rp 1,5 juta

Setelah dua hari melarikan diri, akhirnya

Dedi Perbianto, tersangka pembunuhan ibu muda Deli Cinta Sihombing (32) diamankan Polisi saat bekerja sebagai Bartender di salah satu Cafe yang ada di kawasan Batam Centre.

Pria yang melakukan pekerjaan sampingan sebagai pemuas nafsu wanita ini ternyata mempunyai tarif yang fantastis.

Hal itu diungkapkan pelaku kepada penyidik di Mapolresta Barelang.

 "Untuk sekali kencan dengan pelaku ini memasang tarif Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta," kata seorang penyidik.

Diduga ini menjadi penyebab, pelaku geram ketika apa yang diberikanya kepada korban tidak dihargai apa-apa.

Ia bahkan mengaku dua dua kali melayani korban.

Awal mulanya, Dedi melayani korban disebuah hotel di Nagoya. Pertama kali memberikan jasa, Dedi mengaku tidak dibayar korban. 

Kedua kalinya, pelaku kembali mengikuti keinginan korban melayaninya. Kali ini Korban sengaja menjemput pelaku menggunakan mobilnya Rabu 20 Desember 2017.

Mereka langsung ke rumah korban di kawasan Tanjunguncang.

"Katanya tidak dibayar, pelaku ini marah dan akhirnya membunuh korban dengan cara membekap," kata Kapolreata Barelang Kombes Pol Hengki.(*)

Sumber: Tribunnews.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved