Suprianto dan Oktastika Badai Motivasi Pustakawan Sulsel
IPI Provinsi Sulawesi Selatan bersama Universitas Muslim Indonesia, menggelar seminar motivasi Nasional di auditorium Al Jibra UMI
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Suryana Anas
Laporan Wartawan Tribun Timur Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR- Ikatan Pustakawan Indonesia (IPI) Provinsi Sulawesi Selatan bersama Universitas Muslim Indonesia, menggelar seminar motivasi Nasional di auditorium Al Jibra UMI, Rabu (20/12/2017).
Seminar bertajuk Librarian and Generation Now tersebut,dibuka oleh Rektor UMI Prof Masrurah Mokhtar disaksikan oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI Muhammad Syarif Bando yang juga hadir sebagai narasumber.
Seminar diikuti oleh ratusan pustakan Sulsel dan sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Sulsel.
Adapun yang menjafi narasumbernya yaitu Drs Suprianto selaku Pustakawan dan Oktastika Badai Nirmala motivator dan penulis buku.
Suprianto dalam kesempatannya mengatakan bahwa perpustakaan sudah seharusnya maju dan berkembang karena sudah memiliki undang-undang No 43 Tahun 2007. Untuk itu pengelolaan perpustakaan harus ditangani dan diisi oleh pustakawan yang profesional, dengan pelayanan yang maksimal dan senantiasa melakukan pengembangan sistem.
"Untuk pengembangan sistem pustakawanan, minimal ada empat kegiatan ilmiah meliputi pengkajian, pengembangan, pengkritisan dan penganalisisan. Pelayanan perpustakaan zaman now sekarang ini sangat beda dengan zaman dulu, dulu dikenal dengan kartu katalog, tapi sekarang semua serba digital, sehingga pustakawan harus bisa mengikuti perubahan zaman,"kata Suprianto.
Sementara Oktastika Nirmala mengatakan bahwa setiap generasi memiliki teknologinya masing-masing. Seperti generasi I adalah generasi Kakek yaitu lahir dan besar di masa perang, penuh keterbatasan, IT bersifat analog dan jarang ada. Generasi II adalah generasi ayah, lahir dan besar pasca masa perang, hidup agak terbatas dan memulai bekerja keras, dan baru mengenal IT modern.
Generasi III generasi anak, lahir dan besar di masa pembangunan, mulai mengenal bekerja cerdas, menggunakan teknologi modern dalam pekerjaan. Generasi IV, generasi cucu lahir di masa teknologi informasi dengan menerapkan kehidupan serba instan, menerapkan konsep kerja cerdas dan IT menjadi kebutuhan hidup. (*)