Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Owner RPC Digugat Mantan Karyawan, Ceritanya Memilukan, Ini Penjelasan Utuh Ramli Rahim

Setelah berusaha membantu membesarkan bisnis mantan anak buah, Ramli digugat

Editor: AS Kambie
Darul/Tribun Timur
Ramli Rahim menyambangi kantor Tribun Timur, Sabtu (16/122017) malam. Kedatangannya untuk menjelaskan soal tudingan pemalsuan surat perjanjian notaris 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Owner Ranu Prima College (RPC), Muhammad Ramli Rahim, akhirnya menggugat balik empat mantan karyawannya. 

Petikannya:

Bapak/ibu mungkin pernah membaca link berita tribun. com dibawah ini :

http://makassar.tribunnews.com/2017/12/16/pemilik-bimbingan-belajar-sci-lapor-ketua-ikatan-guru-indonesia-ke-polda-sulsel

Baca: Pemilik Bimbingan Belajar SCI Lapor Ketua Ikatan Guru Indonesia ke Polda Sulsel

Terkait itu, ijinkan saya bercerita sejak awal hingga kini proses ini.

Saya tidak tahu pasti dari mana saya pertama kali mengenal Muhammad “Anto” Ishak ini yang jadi pimpinan 4 orang ini, tapi kemudian dia datang dan menawarkan membantu saya untuk Pileg 2009 lalu. Saya kemudian memilih untuk mempekerjakannya, dia memang berkeling menggalang dukungan tapi saya siapkan gajinya setiap bulan bersama salah satu kawannya dari Barru.

Selesai Pemilu, saya melihat anto ini tak punya pekerjaan, lalu saya ajaklah dia masuk RPC atau Ranu Prima College, perusahaan bimbingan belajar yang saya dirikan april 2008.

Ketika RPC mulai berkembang dan kami mulai kekurangan orang, saya kemudian menunjuknya memimpin salah satu cabang di Tamalanrea meskipun sebenarnya sepanjang sejarah RPC, RPC tidak pernah merekrut alumni perguruan tinggi swasta sebagai tentor atau staf. Anto lah yang pertama kali kami beri kesempatan.

Tahun 2009, saya mulai membuka kesempatan franchise RPC. Hak penggunaan nama RPC Antang saya jual Rp 20 juta lalu RPC Sinjai Rp.40 juta, RPC Palopo 35 juta, dan RPC Daeng Sirua Rp.75 juta.

Dalam perjalanannya, saya kemudian tergerak untuk mendorong lahirnya wirausaha muda Saya merasa sudah saatnya mereka yang ikut dengan saya menjadi karyawan mandiri dengan pengelolaan keuangan sendiri, berdiri di atas risiko sendiri, menikmati hasil kerja sendiri, dan mapan dalam mengelola bisnis.

Uji coba pertama saya adalah RPC Takalar. RPC yang saat itu dipimpin oleh Syahruddin Deny, saya serahkan haknya pengelolaanya. Saya tahu mereka tidak bisa bayar Franchisee Fee seperti yang lain, maka itu saya gratiskan. Mereka pun tak punya modal untuk beli kursi, jadi saya pinjamkan bersama AC dan perabot lainnya. Sisa kontrak ruko pun silakan digunakan dan upayakan pendapatan disiapkan untuk lanjut sewa berikutnya.

Sukses Deny membuat saya semakin termotivasi mendorong yang lain. Ahmad Lutfie kemudian membuka RPC ParePare disusul yang lainnya.

Kembali ke Anto, Tahun 2010, saya membuka RPC Cendrawasih, perkembangannya menggembirakan, bahkan 2011, hampir 100% siswa RPC Cendrawasih lulus di ITB, UGM, UI, Unhas dan PTN lainnya.

Saya kemudian melihat bahwa salah satu yang bisa saya dorong untuk mandiri adalah Muhammad “Anto” Ishak. Saya lalu memanggil dia, RPC Cendrawasih saya serahkan hak pengelolaannya secara gratis, lengkap dengan kursi, AC dan segala perlengkapan bimbel, sisa sewa ruko dan bahkan termasuk siswanya yang sudah mendaftar.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved