Ba'da Jumat, Tokoh DDI Kaji Tradisi Peringatan Maulid Nabi
Hal itu juga sebagai bentuk tindakan dalam menyikapi maraknya golongan yang memfatwakan bahwa maulid itu bid'ah.
Penulis: Hery Syahrullah | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunPinrang.com, Hery Syahrullah
TRIBUNPINRANG.COM, DUAMPANUA - Baitul Tahfidz Pondok Pesantren Manahilil Ulum DDI Kaballangan menggelar Bahtsul Masail di masjid pesantrennya, Kecamatan Duampanua, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel), Jumat (15/12/2017).
Bahtsul Masail merupakan agenda membahas dan mengkaji permasalahan-permasalahan tertentu dalam Islam.
"Kegiatan ini merupakan agenda pra Rapat Kerja dan Koordinasi Nasional (Raker-Kornas) PB DDI," tutur Direktur Pondok Pesantren Manahilil Ulum DDI Kaballangan, Dr Muh Hatta.
Dalam kegiatan Bahtsul Masail itu, katanya, sejumlah tokoh DDI akan membahas dan mengkaji perihal perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
Baca: MAN Enrekang Gelar Perayaan Maulid, Ini Pesan Ustad
Baca: Ketua WN 88 Mabes Polri Sulsel Gelar Maulid Nabi Muhammad SAW
Hal itu juga sebagai bentuk tindakan dalam menyikapi maraknya golongan yang memfatwakan bahwa maulid itu bid'ah. "Diskusinya akan dimulai ba'da Salat Jumat," ujarnya.
Dalam forum itu, lanjutnya, akan ditegaskan bahwa maulid merupakan tradisi utama DDI yang harus dijunjung tinggi.
Beberapa tokoh DDI akan hadir mengulas persoalan itu Dr H Mukhtar Yunus dan DR H Muh Hatta mengulas Maulid Antara Budaya dan Bidah.
Dr H Abdul Hakim Jurumiyah dan DR H Andi Syam mengulas Maulid Antara Sunnah dan Bidah dan Dr H Andi Aderus dan DR H Lukman Jamaluddin mengulas Maulid Antara Maslahah dan Madarrah.(*)
