Orangtua Siswa Minta Disdik Sulsel Evaluasi Guru SMPN 1 Rampi
Siswa SMAN 1 Rampi atau SMAN 15 Luwu Utara menyebut guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di sekolahnya malas mengajar.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi
TRIBUNLUTRA.COM, RAMPI - Orangtua siswa SMAN 1 Rampi, Kecamatan Rampi, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel), menyayangkan sikap guru yang malas mengajar.
Orangtua siswa, Enos Tirua berharap, Dinas Pendidikan Sulsel menegur guru yang malas, terutama yang berstatus PNS.
"Anak-anak kami bilang mereka jarang belajar karena guru mereka jarang datang," kata Enos kepada TribunLutra.com, Jumat (1/12/2017).
Enos mewakili orangtua siswa berharap dinas provinsi memberikan sanksi kepada guru malas dan melakukan evaluasi.
Baca: Parah Euy, Guru di SMAN 1 Rampi Luwu Utara Mengajar 3 Bulan Sekali, PNS Lho!
"Bagaimana anak-anak kami mau pintar kalau ternyata mereka jarang belajar," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, siswa SMAN 1 Rampi atau SMAN 15 Luwu Utara menyebut guru Aparatur Sipil Negara (ASN) di sekolahnya malas mengajar.
Ketua Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 1 Rampi, Wahyudi Sigi, membeberkan kalau guru ASN di sekolahnya hanya mengajar satu kali dalam tiga bulan.
Sedangkan proses belajar mengajar sehari-hari di sekolah yang berada di kecamatan terpencil tersebut hanya diisi oleh para tenaga sukarela. "Itupun kami hanya belajar sekali dalam sehari," ujarnya.
Baca: Kadis Pendidikan Pangkep Tantang Mahasiswa Berikan Data Guru Malas Mengajar
Sekadar informasi, Rampi tepat berada di perbatasan Sulsel dengan Sulawesi Tengah (Sulteng). Jaraknya 86 kilometer dari ibu kota kabupaten.
Rampi hanya bisa diakses dengan motor modifikasi melalui jalur darat atau menggunakan pesawat perintis melalui Bandara Andi Djemma.
Enam desa di kecamatan terpencil tersebut dihuni 3.164 penduduk. Tidak ada listrik dan jaringan internet di Rampi.(*)