Jawaban Apa Agama Bondan Winarno Bikin Sujiwo Tedjo Punya 'Utang Rasa'. Mari Doakan Pramugari. Loh?
Pertanyaan tersebut terlontar dari kicauan seorang warganet pengguna akun jejaring sosial Twitter, @nina_azkanich
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Mansur AM
"Aku sujud misal di atas kain.. Kain itu pabriknya pakai Mur dan Baut.. Dan kain itu Diangkutnya jg pakai truk dll yg penuh Mur dan Baut.. "Hati Nuraniku" bilang kok kebangeten kalau doaku tidak mencakup pula kebahagiaan di alam sana buat penemu Mur dan Baut. Maaf kalau salah."
"Itu baru penemu Mur dan Baut.. Belum ibu2 yg mungkin tidak "seagama" yg jualan nasi dan nasinya dimakan sopir truk yg ngangkut kain sujudku (walau sopir truk bayar warung tp itu cm bayar tenaga/waktu bukan bayar "rasa") .. Masa aku gak mendoakan ibu itu jg secara imajiner."
Menanggapi cuitan Sujiwo Tejo, salah seorang warganet bertanya.
"Trus berdoanya gimana mbah? Sebut satu-satu? Atau cukup diimajinasikan aja?" kicau akun @ninamaghfira.
Sujiwo Tejo pun menjawab:
"Silakan kalau bisa sebut satu persatu org dlm doamu. Itu jutaan mungkin milyaran orang. Termasuk ibu2 di dapur umum waktu mantenan ortumu.. Pengangkut kayu bakarnya .. Semua berjasa dlm kelahiranmu.. Yg mungkin "seagama" atau tidak," cuit akun @sudjiwotedjo.
Salah Satu Budayawan Nyentrik
Nama lengkapnya Agus Hadi Sudjiwo (55) Lahir di Jember, Jawa Timur, 31 Agustus 1962. Sehari-hari lebih dikenal dengan nama Sujiwo Tejo, salah seorang budayawan Indonesia.
Ia pernah kuliah di ITB, namun kemudian mundur untuk meneruskan karier di dunia seni yang lebih disenanginya.
Sempat menjadi wartawan di harian Kompas selama 8 tahun lalu berubah arah menjadi seorang penulis, pelukis, pemusik dan dalang wayang.
Selain itu ia juga sempat menjadi sutradara dan bermain dalam beberapa film seperti Janji Joni dan Detik Terakhir. Selain itu dia juga tampil dalam drama teatrikal KabaretJo yang berarti "Ketawa Bareng Tejo".
Dalam aksinya sebagai dalang, dia suka melanggar berbagai pakem seperti Rahwana dibuatnya jadi baik, Pandawa dibikinnya tidak selalu benar dan sebagainya. Ia seringkali menghindari pola hitam putih dalam pagelarannya.
Kicauannya soal agama Bondan Winarno bukti kedalaman ilmu agamanya.(*)
Baca: Heboh Video Panggung 212 Roboh di Monas. Ini Penjelasan Resmi Panitia
Baca: Bondan Winarno Agama - Sesuai Agama Dianut, Bondan Winarno Minta Jenazahnya Tidak Dikubur