Semoga Tak Terjadi! Ramalan Mbah Mijan Soal Bencana Bulan Desember Benar-benar Bikin Merinding
Ada yang percaya, tapi ada yang mengatakan agar Mbah Mijan jangan menakut-nakuti orang lain.
Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, I Gede Suantika menjelaskan, Minggu (25/11/2017) malam telah terekam dua kali dentuman disela kepulan asap yang terus menerus keluar dari kawah Gunung Agung.
"Dentuman itu terekam dari alat seismograf kita, yang mempunyai spektrum gelombang punya frekuensi 20 Hz. Jadi setiap 20 Hz, itu sudah kami anggap dentuman," jelas I Gede Suantika.
Ia menjelaskan, detuman itu terjadi karena semburan abu vulkanik yang menyembur ke atas kawah, memiliki volume berlebih.
Sementara lubang yang dilewatinya cenderung sempit, sehingga hal ini menyebabkan suara dentuman.
"Suara dentuman ini baru pertama kali terekam setelah Gunung Agung mengalami peningkatan aktivitas vulkanik," jelas Gede Suantika.
Hal ini pun menunjukan Gunung Agung terus melalui fase atau menununjukkan gejala letusan besar di kemudian hari.
"Kita lihat besok dan sebulan kedepan. Kalau beracu pada letusan tahun 1963, situasi seperti ini terjadi sekitar sebulan sebelum letusan besar (eksplosif).
Tapi semoga saja letusanya terus eflusif hingga tidak terlalu bersifat merusak ," jelas Gede Suantika.
Selain itu, secara visual tim PMVBG masih terlihat kepulan asap dan abu vulkanik yang terus-menerus keluar dari kawah Gunung Agung.
Selain itu terpantau juga adanya muncratan abu disertai lava ke samping.
Tapi lava itu belum sampai meluber hingga keluar kawah. (*)