Semoga Tak Terjadi! Ramalan Mbah Mijan Soal Bencana Bulan Desember Benar-benar Bikin Merinding
Ada yang percaya, tapi ada yang mengatakan agar Mbah Mijan jangan menakut-nakuti orang lain.
TRIBUN-TIMUR.COM - Cuitan paranormal Mbah Mijan akhir-akhir ini serem bikin merinding.
Beberapa kicauan Mbah Mijan melalui Twitter bernada peringatan.
Pada 18 November lalu ia menuliskan akan ada sesuatu yang terjadi pada tanggal 9 Desember 2017 mendatang.
Mbah Mijan menyebutkan jika sesuatu tersebut adalah tragedi akan dialami 'burung besi'.
"Astagfirullah, saya ingin Indonesia berhati-hati di tanggal 09 Desember 2017, saya tidak bisa bicara akan ada apa, salah satunya ada burung besi mengalami tragedi, entah benar entah salah, intinya waspada di 09 bulan depan, semoga tidak ada apa-apa amiiin," kicaunya melalui akunnya @mbah_mijan.
Tak hanya sekali, pun ia mengicaukan beberapa kali informasi bernada serupa.
"Buat yang mau, simpanlah tweet ini "TANGGAL 09 DESEMBER 2017" hati-hati, waspada ada bencana, entah bencana apa, mungkin tiga hari sebelum saya akan tegaskan lagi, barangkali ada vision yang lebih detail, terlihat banyak korban, entahlah! mungkin saya terlalu ngelantur pagi pagi."
"Dikopiku tanggal 09 Desember 2017, ada gambar banjir bandang yang memakan korban lebih dari 20 orang, taik asuuuuu!!! Kalo dah gini waktunya nyari angin, mumet, stres, edan!!! Percoyo gak percoyo wes jarno, salah, salah, salah!!!"
Kini, ia kembali meramalkan dan menyebut jika bencana itu semakin dekat.
Begini ramalan Mbah Mijan kali ini.
"Dekat, dekat, dekat semakin dekat! tampak, tampak, semakin tampak! Pasrah duh Gusti, semua adalah kehendakMu ya Rabb, doa bisa merubah nasib, mari kita doa bersama Guys, semoga semua bencana tidak terjadi di Indonesia, Amiiin," kata Mbah Mijan, Senin (27/11/2017) dini hari.
Lalu pada Senin pagi ia melanjutkan:
"Tidakah engkau sadari tanda-tanda itu wahai manusia, waspadalah, saya hanya sekedar mengingatkan untuk waspada dan berdoalah, sedikitpun tak pernah berfikir untuk memaksa kalian percaya, tidak! berdoalah, berdoalah, berdoalah!!!"
Kemudian secara spesifik ia menjelaskan, bencana apa saja yang menurutnya kemungkinan akan terjadi di Indonesia.
"Saya melihat banjir bandang, saya melihat tanah longsor, saya melihat gempa, saya melihat angin besar yang semuanya tak wajar dan saya hingga hari ini terus berdoa agar semua penglihatan itu salah, salah, salah! dan Indonesia aman dari marabahaya, berdoalah setiap bepergian," ungkapnya.
Ia pun menambahkan: "Amatilah sejak tweet ini, dan lihatlah kabar berita, lihatlah sekitar anda lalu berdoa, berdoa, berdoalah! Doa bisa merunah nssib, berdoalah, berdoalah, berdoalah, wahai manudia! Berdoalah!!!"
Tak lama kemudian Mbah Mijan mengungkapkan rasa syukurnya atas penutupanj jalur penerbangan bandara Ngurahrai, Bali.
“Penerbangan juga wajib cepat tanggap dengan situasi, ketika Bandara Ngurahrai menutup jalur penerbangan karena gunung Agung bereaksi, tiba-tiba hati saya senang sekali, entahlah! serasa habis dapat hadiah Guys, aneh kan? berasa Alhamdulillah, selamat, duh saya sudah gilakah ini!,” tulisnya.
Warganet memberikan reaksi beragam. terhadap ramalan Mbah Mijan.
Ada yang percaya, tapi ada yang mengatakan agar Mbah Mijan jangan menakut-nakuti orang lain.
Count D-007: "Ada yg meramalkan akan terjadi tsunami raksasa dibeberapa negara termasuk Indonesia, semoga tdk benar."
Ahmad Zoozo: "Ya Allah lindungilah semua umat muslim di dunia... Ameen ya robbal allameen."
Areza Malik: "Iya gue percaya sama tweet mbah mijan ini. Toh sekarang lg musim ujan, wajar kalo banjir, tanah longsor, angin besar."
@didit_harsa: "Namanya lg musim hujan pastilah."
Mak Mazida: "Selalu berdo’a yg baik2 buat semuanya. Tp ‘penglihatan mbah’ bener2 menakutkan."
@ilmajanah: "Jangan nakut nakutin mbah."
Gunung Agung Tunjukkan Gejala Letusan Besar
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, tingkat erupsi Gunung Agung saat ini meningkat dari fase freatik ke magmatik, semenjak sinar api di puncak teramati pada Sabtu (25/11/2017) pukul 21.00 WITA.
Kepulan abu yang menerus, kadang-kadang disertai erupsi eksplosif, dan suara dentuman lemah terdengar sampai jarak 12 km dari puncak, serta sinar api semakin sering teramati di malam berikutnya menjadi penanda potensi letusan yang lebih besar akan segera terjadi.
"Pos pengamatan Gunung Agung di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem melaporkan bahwa secara visual gunung jelas."
"Asap kawah bertekanan sedang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 2.500-3.000 m di atas puncak kawah," kata Sutopo saat memberikan keterangan di ruang Pusdalops, Graha BNPB, Jakarta Timur, Senin (27/11/2017).
"Sampai hari ini erupsi fase magmatik disertai kepulan abu tebal menerus mencapai ketinggian 2.000-3.400 meter dari puncak," ia melanjutkan.
Oleh karena itu, kata Sutopo, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikkan status Gunung Agung dari Siaga (level 3) menjadi Awas (level 4), terhitung sejak Senin 27/11/2017 pukul 06:00 WITA.
Hal tersebut untuk mengantisipasi segala kemungkinan dan risiko bencana akibat dari erupsi gunung yang terus meningkat.
"Status Awas adalah status tertinggi dalam status gunung api," ujar Sutopo.
BNPB mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Agung dan wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun di Zona Perkiraan Bahaya.
Yakni di dalam area kawah Gunung Agung dan di seluruh area dalam radius 8 kilometer dari kawah gunung.
Dan perluasan sektoral ke arah utara, timur laut, tenggara, selatan dan barat daya sejauh 10 kilometer.
"Zona Perkiraan Bahaya sifatnya dinamis dan terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan data pengamatan Gunung Agung yang paling aktual," kata Sutopo.
Sutopo menuturkan bahwa BNPB telah mengoordinasikan potensi nasional dari TNI, Polri, Basarnas, Kementerian PU Pera, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian Perhubungan, BUMN dan lainnya untuk mendampingi Pemerintah Daerah dalam penanganan erupsi Gunung Agung.
Posko Pendampingan Nasional telah diaktivasi di Kabupaten Karangasem. BPBD bersama unsur lainnya terus melakukan penanganan darurat erupsi Gunung Agung.
Terdengar dua kali suara dentuman dari Gunung Agung sekitar pukul 20.30 Wita, Minggu (26/11/2017).
Bahkan, suara dentuman tersebut terdengar hingga Pos Pantau Gunung Api Agung yang berjarak sekitar 12 km dari kawah Gunung Agung.
Dentuman ini sempat mengagetkan warga yang kebetulan masih berada di Pos Pantau.
Ternyata dentuman tersebut juga terekam dalam alat seismograf tim Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).
Kepala Bidang Mitigasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, I Gede Suantika menjelaskan, Minggu (25/11/2017) malam telah terekam dua kali dentuman disela kepulan asap yang terus menerus keluar dari kawah Gunung Agung.
"Dentuman itu terekam dari alat seismograf kita, yang mempunyai spektrum gelombang punya frekuensi 20 Hz. Jadi setiap 20 Hz, itu sudah kami anggap dentuman," jelas I Gede Suantika.
Ia menjelaskan, detuman itu terjadi karena semburan abu vulkanik yang menyembur ke atas kawah, memiliki volume berlebih.
Sementara lubang yang dilewatinya cenderung sempit, sehingga hal ini menyebabkan suara dentuman.
"Suara dentuman ini baru pertama kali terekam setelah Gunung Agung mengalami peningkatan aktivitas vulkanik," jelas Gede Suantika.
Hal ini pun menunjukan Gunung Agung terus melalui fase atau menununjukkan gejala letusan besar di kemudian hari.
"Kita lihat besok dan sebulan kedepan. Kalau beracu pada letusan tahun 1963, situasi seperti ini terjadi sekitar sebulan sebelum letusan besar (eksplosif).
Tapi semoga saja letusanya terus eflusif hingga tidak terlalu bersifat merusak ," jelas Gede Suantika.
Selain itu, secara visual tim PMVBG masih terlihat kepulan asap dan abu vulkanik yang terus-menerus keluar dari kawah Gunung Agung.
Selain itu terpantau juga adanya muncratan abu disertai lava ke samping.
Tapi lava itu belum sampai meluber hingga keluar kawah. (*)