Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Karena Kebun, Kakek 60 Tahun Pun Nikahi Perempuan 17 Tahun

Pernikahan pasangan usia terpaut jauh kembali terjadi. Ika Nurjannah, perempuan usia 17 tahun dinikahi pria berusia 60 tahun bernama

Editor: Edi Sumardi
FACABOOK.COM/LILIS SANDRA
Ika Nurjanah dan Baddo menunjukkan buku nikahnya. 

TRIBUN-TIMUR.COM - Pernikahan pasangan usia terpaut jauh kembali terjadi.

Ika Nurjanah, perempuan usia 17 tahun dinikahi pria berusia 60 tahun bernama Baddo atau usia mereka terpaut 43 tahun.

Pernikahan tersebut terjadi di Wundulako dan Baula, Kabupaten Kolaka, Provinsi Sulawesi Tenggara, bulan November ini.

Kisah cinta mereka pun berawal dari kebun di Desa Lapuya, Kecamatan Samaturu, Kabupaten Kolaka.

Dikutip dari laman SultraKini.com, kebun milik orangtua Ika dan Baddo kebetulan berdekatan.

Saban hari, mereka pun sering bertemu di kebun hingga tumbuh benih-benih cinta.

Ika yang masih gadis, saat itu, dengan setulus hari, mau menerima Baddo menjadi suaminya apa adanya, walaupun hanya seorang petani.

"Jadi mereka ini sudah suka sama suka, karena sering ketemu. Kalau Ika mau pergi di kampung harus menyebrangi sungai dan harus menggunakan perahu. Kebetulan perahu itu milik pak Bado, sehingga Ika kalau mau pergi di kampung melewati desa itu suka diantar sama pak Bado pake perahunya," ujar Lilis, kerabat Baddo, Selasa (21/11/2017), sebagaimana diwartakan SultraKini.com.

Ika merupakan perantau asal Bantaeng, Sulawesi Selatan, sedangkan Baddo asli dari Kolaka.

Petani Miskin Menikahi Dua Gadis, Tiap Hari Istri Hanya Diberi Bekal Segini

Ibarat pepatah cinta sejati akan bertemu pada waktunya, hal tersebut saat ini tengah dirasakan oleh Ardiansyah (25) warga Desa Kasmaran, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan.

Pasalnya lelaki tangguh ini berhasil menemukan cinta sejatinya yakni Ria (25) dan Pegi (21) yang kini menjadi istri sahnya.

Pemuda berperawakan tegap ini sehari-seharinya bekerja sebagai petani karet, dan juga menjadi tulang punggung keluarga karena menanggung 5 saudaranya.

Ardiansyah (25) warga Desa Kasmaran, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan ketika didampingi oleh kedua istrinya.
Ardiansyah (25) warga Desa Kasmaran, Kecamatan Babat Toman, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan ketika didampingi oleh kedua istrinya. (SRIWIJAYA POST/FAJERI)

 Walaupun dalam keadaan tidak berkecukupan, Ardiansyah selalu tetap bersemangat dalam melakoni kehidupan sehari-harinya.

Bagaimana kisah cinta Ardiansyah bermula?

Hal ini diceritakan langsung dari mulutnya.

Ya tepat pada 6 tahun lalu, kisah cinta Ardiansyah dimulai dengan bertemu Ria, keduanya bertemu ketika saling dijodoh-jodohkan teman dari sana mereka berdua merajut cinta.

Setelah empat tahun berselang hubungan cinta keduanya berlangsung lancar tanpa ada kendala, sampai suatu ketika Ardiansyah menghadiri sebuah pesta di desanya.

Perlu diketahui Ardiansyah juga merupakan lelaki idaman di desanya, karena ia memiliki suara yang cukup merdu dalam bernyanyi di pesta.

Saat di pesta itulah, Ardiansyah dikagumi oleh seorang perempuan yakni Pegi, bak gayung bersambut keduanya berkenalan sehingga terjalinnya hubungan pacaran.

Namun, hubungan antara Ardianysah dan Pegi tidak diketahui oleh Ria.

Hingga suatu hari Ria mengajak Ardiansyah untuk melanjutkan hubungan pada jenjang yang lebih serius yakni pernikahan.

Hal itu juga diiyakan oleh Ardiansyah, dengan mengatur tanggal dan waktu pernikahan.

Namun, rencana pernikahan tersebut diketahui oleh Pegi dengan mengatakan bahwa ia sayang dan ingin dinikahi juga.

Perkataan tersebut membuat Ardiansyah gundah gulana dengan dilema yang terjadi.

Kendati demikian, akhirnya ia memutuskan untuk menikahi gadis dari Desa Karang Ringin dan Desa Karang Anyar.

Langkah berani dan bertanggung jawab yang akan diberikan olehnya disambut baik oleh orang tua Ria dan Pegi.

Alhasil, keduanya melangsungkan pernikahan pertama pada 23 April 2017, dengan menikahi Pegi, lalu pada 14 Mei 2017 menikahi Ria.

"Semua ini karena cinta mas, walaupun dalam keadaan kekurangan tetapi saya yakin bisa berlaku adil pada keduanya. Harus bisa adil walaupun sehari penghasilan hanya Rp10 ribu, dibagi dua uangnya," kata Ardiansyah dengan sedikit malu.

Ia menegaskan dengan beristri dua ini tidak ada niat ataupun cita-cita sama sekali, hal ini dilakukan semata-mata hanya cinta.

"Kami bertiga berharap hubungan rumah tangga ini awet sampai maut memisahkan," harapnya.

Sementara, Ria dan Pegi menuturkan sedikit malu-malu mengenai pernikahannya.

Pada intinya keduanya mencintai Ardiansyah dan tidak ingin dipisahkan dari suaminya.

"Kami cinta mas, masalah kebutuhan lahir dan batin yang diperlukan oleh Ardiansyah kami akan saling melengkapi," ujar mereka berdua malu-malu.

Ketika sedikit disentil jika ada niatan Ardiansyah untuk menikah lagi, keduanya spontan menolak.

"Cukup dua saja mas, jangan nambah-nambah lagi," kata mereka.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved