Ini Pernyataan Ketum Golkar Setya Novanto Sebelum Masuk Penjara KPK, Intip Bekalnya
Sebelum dijebloskan ke penjara KPK, Setya Novanto diberi kesempatan wawancara dengan awak media.
Penulis: Sudirman | Editor: Mansur AM
TRIBUN-TIMUR.COM - Ketua Umum DPP Partai Golkar Setya Novanto akhirnya pasrah dijebloskan ke tahanan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Jejak keperkasaannya setelah mengalahkan KPK di praperadilan tak lagi berbekas.
Sebelum dijebloskan ke penjara KPK, Setya Novanto diberi kesempatan wawancara dengan awak media.
Ketua DPR RI, Setya Novanto, mengaku bisa menerima proses penahanan yang dilakukan penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Hal ini disampaikan Novanto usai menjalani pemeriksaan pertama selaku tersangka dan tahanan kasus dugaan korupsi KTP elektronik di Gedung KPK, Jakarta, Senin (20/11/2017) dini hari.
"Ya saya sudah menerima tadi (penahanan) dalam kondisi saya yang masih sakit, masih vertigo karena tabrakan," ujar Novanto dengan suara parau.
Usai memberikan sedikit pernyataan ke media massa, Novanto langsung digiring oleh tim penyidik KPK ke dalam mobil tahanan.
Selanjutnya, Novanto dibawa ke Rutan KPK yang terletak di belakang Gedung utama KPK.
Selain wajah tampak pucat, langkah kaki Novanto juga lunglai saat digiring ke mobil tahanan. Penyidik KPK di kanan dan kirinya turut memapahnya.
Diberitakan, tim penyidik KPK langsung memeriksa Novanto selaku tersangka di Gedung KPK usai dijemput dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta Pusat.
Novanto yang telah berstatus tersangka dan menjadi buronan pihak KPK, justru dikabarkan mengalami kecelakaan tunggal di Permata Hijau, Jaksel, pada Rabu malam, 15 November 2017. Padahal, saat itu tersiar kabar Novanto akan mendatangi Gedung KPK untuk menyerahkan diri.
KPK mengeluarkan surat penahanan untuk Novanto, pada Jumat, 17 November 2017. Lantas, penyidik KPK membantarkan penahanannya ke RSCM.
Tim penyidik KPK langsung menjemput dan melakukan penahanan terhadap Novanto selaku tersangka setelah hasil pemeriksaan tim ahli dari RSCM dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyatakan Ketua DPR itu tidak perlu dilakukan rawat inap lagi.
Novanto Kaget Langsung Ditahan Padahal Masih Sakit
Ketua DPR Setya Novanto mengaku tak menduga dirinya yang masih dirawat langsung dijemput dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan ditahan penyidik KPK.
"Saya tadi juga nggak nyangka bahwa malam ini saya pikir masih diberi kesempatan untuk recovery," kata Novanto usai diperiksa di Gedung KPK, Jakarta, Senin (20/11/2017) dini hari.
Novanto menjalani pemeriksaan perdana selaku tersangka dan tahanan kasus dugaan korupsi e-KTP elektronik di Gedung KPK, usai dijemput dari RSCM.
Meski masih merasa belum sehat, Novanto mengaku mengikuti proses hukum dirinya oleh KPK.
"Tapi, ya saya mematuhi hukum," ujarnya.
Bekal Masuk Tahanan KPK
Peristiwa pada Minggu (19/11/2017) malam menjadi hari mengejutkan bagi Ketua DPR RI Setya Novanto.
Ia tak menyangka bakal dijemput dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta dan langsung ditahan penyidik KPK.
Kuasa hukum Novanto, Fredrich Yunadi menyampaikan tak banyak barang bawaan yang dibawakan olehnya dan keluarga untuk bekal Novanto menjalani hari-hari pertama di dalam tahanan.
Menurutnya, ada beberapa barang keperluan sehari-hari untuk bekal Novanto di dalam tahahan.
Barang-barang itu dibawakan oleh stri Novanto, Deisti Astriani Tagor. Apa saja barang itu?
"Kalau orang sudah tahu dirinya akan ditahan, dengan sendirinya harus buat (bawakan) baju salin, bawa handuk juga," kata Fredrich usai mendampingi pemeriksaan dan penahanan Novanto.
Selain barang-barang keperluan sehari-hari, lanjut Fredrich, pihak keluarga juga membawakan obat-obatan dan alat bantu pernafasan untuk Novanto.
Alat medis tersebut diperlukan saat Novanto tidur.
"Beliau kan lagi sakit. Beliau juga kan harus ada alat bantu pernafasan," ujarnya.
"Kalau alat pernafasan itu enggak dipasang, kalau enggak dipasang bisa berhenti nafasnya kalau pas malam tidur," sambunnya.
Fredrich menambahkan, istri Novanto, Deisti Astriani Tagor terus menemani suaminya sejak tim penyidik KPK menjemput di RSCM hingga diperiksa di Gedung KPK dan ditahan oleh penyidik.
"Ibu tadi kan ikut antar. Yah mungkin enggajk terlihat (wartawan), yah jangan kepantau lah," tukasnya.(Abdul Qadir/tribunnews.com)