Bikin Geger! Peragaan Busana Kebaya Ini Diduga Tak Pakai Celana, Ini Kata si Model
Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dengan berbagai kabar yang viral.
TRIBUN-TIMUR.COM-Akhir-akhir ini masyarakat dihebohkan dengan berbagai kabar yang viral.
Mulai dari kematian tragis seorang dokter karena ditembak suami sendiri, kabar bahagia pernikahan anak Presiden RI, hingga berita Rina Nose melepas hijabnya.
Di tengah kabar tersebut, ada juga informasi yang menggemparkan netizen datang dari dunia fashion.
Wedding Expo 2017 yang digelar beberapa waktu lalu sempat mencuri perhatian publik.
Acara tersebut digelar di salah satu hotel di kawasan Jalan Siliwangi, Kota Sukabumi.
Baca: Sore Tadi Hujan, Ini Prediksi Cuaca Besok di Makassar
Baca: Jangan Lewatkan Seri Terakhir MotoGP di Valencia! 4 Link Live Streamingnya
Baca: Link Live Streaming MotoGP Valencia 2017 - Dovizioso Ancam Posisi Marquez. Balapan Terakhir Rossi?
Adapun peragaan busana pada event tersebut tampak memperlihatkan kreasi busana yang dianggap tidak pantas.
Bagaimana tidak, dalam peragaan busana itu, tampak seorang model cantik yang memperagakan kebaya Sunda.
Model itu tampak berlenggak-lenggok di atas panggung dengan busana kebaya Sunda warna hijau lengkap dengan riasan.
Baca: Granat: Pengguna Narkoba di Maros Meningkat Drastis
Baca: Syamsul Chaeruddin Masuk Menit ke-62, 4 Menit Berikutnya PSM Cetak 2 Gol
Baca: Senag Koleksi Long Dress Sejak SMP
Sang model juga mengenakan mahkota berwarna emas lengkap dengan bunga putih menjuntai selurus dengan ramut panjangnya.
Tidak lupa baju model tersebut diberikan kain batik yang menjuntai ke belakang hingga sekitar dua meter.
Namun, yang menjadi sorotan berbagai kalangan adalah kebaya Sunda itu dikombinasikan dengan celana lengging yang sangat ketat dan transparan.
Sehingga model tersebut seolah-olah tampak tidak mengenakan bawahan.

Baca: Kecamatan Bacukiki Raih Juara Penataan Kantor PKK di Parepare
Baca: Aduuhh, Madura United Samakan Skor 1-1
Baca: VIDEO: Serunya English Park di Selayar, Bahas Narkoba dan Teroris
Seperti dilansir dari salah satu media online, sontak saja, hal itu langsung menuai kritikan dari publik termasuk Majelis Ulama Islam (MUI) setempat.
Mengetahui peragaan busananya menjadi perbingan publik hingga di kecak MUI, Andini Asmi sang model akhirnya angkat bicara.
Seperti dilansir dari salah satu media online, Andini pun mengaku jika kostum bawahan yang seharusnya digunakan tertinggal di Cianjur.
Ia pun terpaksa menggunakan kostum seadaanya saat tampil di atas panggung.
Baca: Ini Alasan Granat Desak Pemkab Aktifkan IPWL di Maros
Baca: Indosiar Cari Penyanyi Dangdut Terbaik di Mamuju
Baca: Mau Miniatur Kuda Khas Jeneponto? Ke Natsou Aja, Harganya Mumer
“Intinya saya sebagai model tidak tahu apa-apa, dan saya mewakili vendor costum saja. Di mana waktu itu, sarung untuk bawahan kostum ketinggalan di Cianjur atau entah hilang. Tapi karena dengan mepetnya waktu jadi saya mengenakan yang ada,” ujar Andini.
Tak hanya itu saja, Andini pun mengaku jika dirinya sebagai model dan harus profesional sesuai arahan desainer.
Wanita 23 tahun itu juga tak mengira jika kebaya Sunda yang ia gunakan akan menjadi viral.
“Saya sebagai model mengikuti saja, profesional dengan pekerjaan dan saya fikir tidak tahu kejadiannya akan seperti ini. Dalam kesempatan ini pun saya meminta maaf kalau penampilan saya membuat resah. Saya hanya ingin bekerja secara profesional saja sebagai model,” lanjutnya.
Baca: Sidang Gugatan Praperadilan Jen Tang Segera Digelar
(*)
Foto-foto Vlada Dzyuba, Model Cantik yang Meninggal Usai Bekerja 12 Jam Non Stop, Gaji Rp 100 Ribu
Model berusia 14 tahun dari Rusia meninggal dunia usai menderita kelelahan menjalani dunia model selama tiga bulan di China.
Vlada Dzyuba ambruk, kemudian koma, usai melakukan peragaan busana selama 12 jam berturut-turut di Shanghai.
Ambruknya Vlada ternyata tak membangunkannya lagi, dia meninggal dua hari kemudian.
Pihak rumah sakit mengatakan Vlada menderita meningitis kronis.
Remaja tersebut enggan melakukan perawatan, karena terikat dengan pekerjaan yang 'seperti budak', membuatnya takut.
Sejumlah model Rusia memang direktrut oleh agensi model China.
Meninggalnya Vlada menggemparkan Rusia yang menduga adanya eksploitasi model di China.
Pihak pemerintah Rusia juga meminta penjelasan atas kematian Vlada yang memilih bekerja di negeri tirai bambu itu.
Ibu Vlada, Oksana, mengatakan anaknya menangis di telepon dan mengatakan ingin pulang ke rumah seperti dilansir Siberia Times.
Vlada diketahui merasakan demam tinggi sebelum berlenggak lenggok di atas catwalk.
"Dia meneleponku, mama aku sangat lelah, aku ingin sekali tidur".
"Mungkin dia merasa sakit, dia demam".
"Saya tak bisa tidur dan terus memanggilnya, memintanya untuk pergi ke rumah sakit".
Telepon terakhir dari anaknya jadi kata-kata perpisahan selamanya.
Oksana mengaku sedang berusaha mengurus visa untuk menemani putrinya, yang ternyata dinyatakan sudah meninggal dunia.
Dalam aturan, seharusnya Vlada hanya boleh bekerja selama tiga jam dalam satu minggu.
Kepala agensi model Perm, Elvira Zaitseva mengatakan, "Tak ada yang menginginkan situasi seperti ini".
"Kita menuai apa yang kita tabur".
Dia mengakui tak memeriksa kontrak Vlada sebelumnya.
Memastikan apakah agensi model di China memberikan fasilitas asuransi kesehatan atau tidak.
Rp 100 ribu per hari
Dikutip dari Mirror.co.uk pada Senin (30/10/2017), per harinya gadis tersebut hanya menerima gaji £ 6,30 atau sekitar Rp 112.577.
Penghasilan tersebut menyedihkan bahkan sangat buruk karena Vlada Dzyuba (14) harus membayar biaya hidupnya sendiri, seperti hotel dan makannya.
Dia juga telah melewatkan sekolahnya untuk memenuhi kontraknya selama tiga bulan agar dia bisa memenuhi mimpinya sebagai supermodel.
Kasusnya ini menimbulkan ketakutan akut atas eksploitasi anak-anak oleh Industri glamour itu.
Mirror Online pun melaporkan pada Jumat (27/10/2017), Vlada di kota industri di Perm dilaporkan telah meninggal karena kelelahan total dan meningtitis.
