Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Hari Pahlawan

Ini Sosok 4 Pahlawan Nasional Baru di Hari Pahlawan 10 November. Kok Gus Dur-Baswedan Luput?

Keempat tokoh yang mendapat gelar pahlawan berasal dari empat provinsi yang berbeda.

Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
Handover
Kolase 4 Pahlawan Nasional 

1. TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Nusa Tenggara Barat)

TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid
TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid (Handover)

Tuan Guru Kiai Haji (TGKH) Muhammad Zainuddin Abdul Majid lahir di Lombok Timur, NTB, 5 Agustus 1898 dan meninggal pada 21 Oktober 1997 juga di Lombok Timur.

Dia dikenal sebagai sosok penggagas dan pengembang nasionalisme religius untuk kemerdekaan Indonesia.

Ia mewujudkan gagasan itu dengan membentuk organisasi modern berbasis religius, Nahdlatul Wathan tahun 1934 di Lombok, NTB, setelah menyelesaikan studinya di Madrasah Syalwatiyah, Arab Saudi.

Perjuangan Nahdlatul Wathan dipusatkan melalui penyelenggaraan lembaga pendidikan kepada rakyat Lombok, sehingga tumbuh menjadi pendukung kuat kemerdekaan Indonesia di tahun 1945. Berikut kiprahnya:

Pada tahun 1934 mendirikan pesantren al-Mujahidin. Pada tahun 1937 mendirikan Madrasah NWDI. Pada tahun 1943 mendirikan madrasah NBDI.

Pada tahun 1945 pelopor kemerdekaan RI untuk daerah Lombok. Pada tahun 1946 pelopor penggempuran NICA di Selong Lombok Timur.

Pada tahun 1947/1948 menjadi Amirul Haji dari Negara Indonesia Timur. Pada tahun 1948/1949 menjadi anggota Delegasi Negara Indonesia Timur ke Arab Saudi.

Pada tahun 1950 Konsulat NU Sunda Kecil. Pada tahun 1952 Ketua Badan Penasehat Masyumi Daerah Lombok.

Pada tahun 1953 mendirikan Organisasi Nahdlatul Wathan. Pada tahun1953 Ketua Umum PBNW Pertama.

Pada tahun 1953 merestui terbentuknya parti NU dan PSII di Lombok. Pada tahun 1954 merestui terbentuknya PERTI Cang Lombok.

Pada tahun 1955 menjadi anggota Konstituante RI hasil Pemilu I (1955). Pada tahun 1964 mendirikan Akademi Paedagogik NW.

Pada tahun 1964 menjadi peserta KIAA (Konferensi Islam Asia Afrika) di Bandung. Pada Tahun 1965 mendirikan Ma'had Dar al-Qu'an wa al-Hadits al-Majidiyah Asy-Syafi'iyah Nahdlatul Wathan.

Pada tahun 1972-1982 sebagai anggota MPR RI hasil pemilu II dan III. Pada tahun 1971-1982 sebagai penasihat Majlis Ulama' Indonesia (MUI) Pusat.

Pada tahun 1974 mendirikan Ma'had li al-Banat. Pada Tahun 1975 Ketua Penasihat Bidang Syara' Rumah Sakit Islam Siti Hajar Mataram (sampai 1997).

Halaman 3/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved