Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Dua Guru SMA Dapat Umrah Gratis dari Kadisdik Sulsel, Ini Prestasinya

Bagaimana dengan sanksi terhadap mereka yang tidak patuh terhadap mekanisme absensi online?

Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Suryana Anas
Hasim Arfah/Tribun Timur
Kadisdik Sulsel Irman Yasin Limpo 

Laporan Wartawan Tribun Timur, Hasim Arfah

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR -Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulawesi Selatan Irman Yasin Limpo memberikan reward kepada dua guru di Sulawesi Selatan gara-gara kedisiplinan dan keteladanannya.

Tak tanggung-tanggung, reward yang Irman berikan kepada dua guru tersebut adalah umrah gratis.

Kedua guru yang beruntung tersebut adalah Thamrin dan Syahrul.

Thamrin mengajar di SMA Negeri 16 Makassar dan Syahrul mengajar di SMA Negeri 1 Lappariaja, Bone.

Thamrin dan Syahrul diberikan penghargaan menunaikan ibadah umroh ke Tanah Suci setelah melalui seleksi guru teladan/disiplin versi aplikasi e-Panrita.

Dalam aplikasi cerdas Disdik yang sedang popular itu, salah satu fiturnya adalah absensi online.

Berdasarkan penelusuran atau rekam jejak pengabsenan dalam server e-Panrita, ditemukan bahwa kedua guru tersebut paling disiplin.

Waktu absensi datang ke sekolah dan absensi pulang dari sekolah oleh keduanya menunjukkan waktu yang selalu tepat dan paling konsisten.

“Berdasarkan data absensi di server itulah keduanya terseleksi paling disiplin di antara ribuan guru lainnya. Dan sebagai bentuk penghargaan, kami berangkatkan keduanya pergi umroh,” kata None, sapaan akrab Irman, Rabu (8/11/2017) via rilis ke Tribun.

Syahrul dan Thamrin akan berangkat umrah 22 November 2017 mendatang.

None menambahkan, ia sengaja mendahulukan mekanisme reward (penghargaan) dibanding punishment (hukuman).

Alasannya, antusiasme komunal kadang-kadang akan lebih cepat bertumbuh jika sudah mengetahui penghargaan yang akan mereka terima.

Bagaimana dengan sanksi terhadap mereka yang tidak patuh terhadap mekanisme absensi online? None membeberkan, jika pembenahan terhadap seluruh perangkat hardware maupun software yang kerap membuat e-Panrita ngadat sudah selesai dilakukan, maka sanksi akan segera diberlakukan secara efektif.

“Sekarang guru-guru kan sudah menerima pakasi sebagaimana PNS Pemprov lainnya. Nah, kalau mereka telat absensi e-Panrita, pakasi mereka yang akan dipotong. Sama dengan PNS Pemprov yang non-guru pakasi dipotong kalau telat finger print,” kata mantan Kadis Perindag dan Kepala Badan Diklat Provinsi Sulsel itu. (*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved