Viral! Video Pelajar SMP Makassar Ciuman Hot dengan Kekasih di Kelas yang Sepi, Siswinya Berjilbab
Dari serragam sekolah dan bahasa yang digunakan kedua anak ini, netizen berkesimpulan jika keduanya pelajar asal Makassar
Pasalnya, selama di sekolah, wanita yang informasinya tengah menempuh kuliah di salah satu universitas di Jakarta itu dikenal sebagai sosok yang kalem, dan tidak terlihat ikut dalam pergaulan yang salah.
"Orangnya kalem, tidak ikut pergaulan anak nakal setahu saya. Ini kalau benar ya yang saya maksud, karena belum ada yang bisa buktikan apakah benar dia atau bukan," tegasnya.
Kendati di video terlihat jelas wajah kedua pasangan itu, namun dirinya tidak mengetahui siapa pria yang jadi lawan wanita tersebut.
"Kalau yang laki-laki saya kurang tahu," ucapnya.
Namun demikian Kepala SMAN 1 Samarinda, Boediono ketika dikonfirmasi Tribun Kaltim membantah aktris dalam video tersebut adalah siswinya.
“Itu dijamin. Seratus persen, bahkan 1.000 persen bukan anak sekolah kami. Bisa dicek, bisa datang ke sekolah, apakah anak itu terdaftar atau tidak di kelas 1,2,3. Semuanya tak ada,” ujarnya.
Adanya informasi yang menyebut bahwa dugaan pelaku perempuan dalam video tersebut adalah Alumni dari SMA N 1 Samarinda, juga dijawab Budiono.
“Tak tahu jika Alumni. Jika sudah alumni, kan bukan urusan sekolah lagi. Kami sudah cek dan tak menemukan di daftar siswa aktif sekolah. Saya jamin 1.000 persen.
Pihak sekolah mulai tahu sejak kemarin sore. Ini harus diluruskan. Kalau sudah menyangkut nama sekolah, nanti sekolah yang jadi buruk namanya.
Padahal, ini bukan siswa kami. Pengecekan data Alumni, kami tak tahu. Untuk data (Alumni), masih belum dicek,” ucapnya.
Ia pun mengajak ada perbedaan yang harus diambil masyarakat, dalam menyikapi tersebarnya video tak senonoh tersebut.
“Jadi, ini masalah pribadi seseorang. Kalau kejadian di luar sekolah, ya kami mana mampu deteksi 1.000 anak, Kejadiannya di mana dan bagaimana.
Ketika pribadi sudah lepas dari sekolah (Alumni), ya lepas pula tanggung jawab .
Sedangkan tak lepas saja (Alumni), kalau kejadiannya tak di dalam sekolah, ya mana mampu sekolah bertanggung jawab. Jadi tak perlu dihubung-hubungkan lagi. Jumlah siswa kami ada 1.039 siswa.
Apa mungkin, guru yang hanya 50 orang bisa mendeteksi seluruh kegiatan di luar sekolah. Ini tanggung jawab ortu masing-masing dan juga masyarakat,” katanya.
Ia pun menyebut, adanya desan-desus penyebaran video di medsos, yang menyebut nama SMA 1 Samarinda, sudah merugikan sekolah.
‘Sekolah tiap hari bahkan saya sendiri tiap pagi, selalu sampaikan. Hati-hati, jauhi narkoba, pergaulan bebas, merokok. Itu tiap hari.
Tetapi, begitu ada satu yang negatif terjadi, dampaknya langsung tidak baik. Hancur susu sebelanga. Kalau memang sudah Alumni, tahun 60, tahun 80, kan SMA N 1 ini sudah berdiri sudah lama.
Ini juga bukan urusan sekolah lagi jika sudah lulus. Betul, nama SMA 1 tercoreng akan hal ini. Kami sedih.
Seandainya ini Alumni, kami juga ikut prihatin. SMA 1 kami harapkan lulusannya jadi anak soleh dan solehah,” katanya.
Budiono pun menjanjikan pihak-pihak yang ingin mengecek langsung adanya nama dugaan pelaku tersebut, untuk datang ke sekolah.
“Yang jelas, bukan siswi kami. Kami terus berbenah, tetapi ada kejadian ini. Kami sedih juga. Besok (hari ini), silakan datang ke sekolah.
Kalau perlu saya ajak kelilingi sekolah satu per satu per kelas. Biar cek langsung . Kami tak tahu, di mana dugaan pelaku itu sekarang,” katanya.
(*)