Hari Sumpah Pemuda
Di Saat Mahasiswa Sibuk Demo, Penjual Baroncong Asal Takalar Ini Jadi Pahlawan Lalulintas
Saat beberapa pembeli mengantre di depan gerobaknya, dia masih tetap sibuk di tengah kemacetan mengatur arus lalulintas yang padat.
Penulis: Darul Amri Lobubun | Editor: Anita Kusuma Wardana
Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Sukri daeng Batta (32), penjual kue baroncong asal Galesong, Kabupaten Takalar jadi pahlawan di tengah demo mahasiswa untuk memeringati Hari Sumpah Pemuda, Sabtu (28/10/2017).
Gelar tersebut pantas ia sandang karena pada saat puluhan mahasiswa berdemo di berbagai lokasi di Makassar, Sukri memilih mengatur arus lalulintas.
Sukri mengatur lalulintas yang macet parah di Jl Toddopuli Raya Timur kota Makassar, atau tepatnya di lampu merah (Traffic Light).
Saat beberapa pembeli mengantre di depan gerobaknya, dia masih tetap sibuk di tengah kemacetan mengatur arus lalulintas yang padat.
Kepada tribun-timur.com, Sukri mengatakan bukan saja malam ini dia mengatur arus lalulintas yang macet parah di Toddopuli Raya Timur, tapi hampir tiap minggu. Ia pun mengaku ikhlas melakukan hal tersebut.
"Ini macet karena ada demo tadi pak, biasa memang kalau mahasiswa demo di jalan Pettarani dan Alauddin, pasti Toddopuli macet kayak begini iye," kata Sukri.
Selama 10 tahun terakhir, Sukri sering menjajakan kue baroncong di gerobak kayunya, dekat Traffic Light Toddupuli Raya Timur, Kecamatan Panakukkang.
"Alhamdulillah saya ikhlas, saya tidak meminta uang saat saya membuka jalur kemacetan, ada yang kasih saya uang tapi saya tidak terima," jelas Sukri.
Diketahui, Jl Toddopuli Raya Timur adalah jalur alternatif bagi pengendara yang hendak ke Uin Alauddin dari arah Tamalanrea atau dari Panaikang.
Jika, terjadi demonstrasu besar di Jl Andi Pangerang (AP) Pettarani, dan di perlimaan Jl Hertasning - Pettarani, atau depan kantor DPRD Kota Makassar. (*)