10 Pakar Pertanian 7 Negara Keynote Speaker dalam Konferensi Ketahanan Pangan Unhas
Konferensi internasional tersebut ditargetkan dihadiri 200 dosen, peneliti, mahasiswa, dan praktisi, serta pelaku industri dalam dan luar negeri.

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Konfrensi Internasional Ketahanan Pangan, Food Security and Sustainable Agriculture, digelar di Swiss-belhotel, Jl Ujung Pandang No 8, Makassar, Selasa-Rabu (24-25/10/2017).
Konferensi yang diketuai Dr Ir Imam Mujahidin Fahmid MTDev itu diselenggarakan Fakultas Pertanian Unhas dengan Publication Management Centre (PMC) Unhas.
“Kegiatan konferensi ini meliputi seminar pleno, presentasi oral, dan presentasi poster,” ujar Humas Panitia, Rusli M Rukka, dalam rilis ke Tribun-Timur.com, beberapa waktu lalu.
Sepuluh pakar jadi keynote/invited speaker dalam konferensi tersebut. Mereka dari Jepang, Inggris, Australia, Malaysia, Pakistan, Finlandia, dan Indonesia.
Keynote/invited speaker dimaksud:
1. Yoshio Kawamura: Rural Development Studies, Ryukoku University, Kyoto, Japan
2. Prof Alain Rival: Resident Regional Director for Southeast Asia French Agricultural Research Centre for International Development/Cirad-France, Jakarta),
3. Prof Keith Walters: Pest Management, Harper Adams University, UK
4. Jeffrey Neilson PhD: The School of Geosciences, Sydney University, Sydney, Australia
5. Prof Sumbangan Baja: Faculty of Agriculture, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia
6. Prof Salengke: Faculty of Agriculture, Hasanuddin University, Makassar, Indonesia
7. Prof Razak Alimon: Department of Animal Science University Putra, Malaysia
8. Prof Hiroshi Ehara: Graduate School of Bioagricultural Sciences, Nagoya University, Japan
9. Dr Inamullah Khan: Department of Agronomy, The University of Agriculture, Peshawar, 25130, Khyber Pakhtunkhwa, Pakistan
10. Heikki MT Hokkanen PhD: Department of Agricultural Sciences, University of Helsinki, Finland.
“Di era global ini, dunia pertanian dihadapkan akan berbagai tantangan yang semakin besar dari waktu ke waktu. Tantangan pemenuhan kebutuhan pangan baik jumlah maupun mutu yang semakin meningkat sejalan dengan peningkatan populasi manusia yang terus bertambah. Angka populasi manusia ini diperkirakan mencapai 9,1 miliar pada 2050,” jelas Rusli.
Menurutnya, pertambahan populasi itu menimbulkan masalah kelaparan dan kemiskinan. Tantangan itu semakin berat dengan adanya peningkatan alih fungsi lahan setiap tahun akibat pembangunan pemukiman dan industri.
“Tantangan lain adalah masalah perubahan iklim global atau global warming dan krisis energi yang juga berimplikasi terhadap kelangsungan hidup organisme di bumi,” kata Rusli.
Konferensi internasional tersebut ditargetkan dihadiri 200 peserta dari kalangan dosen, peneliti, mahasiswa, dan praktisi, serta pelaku industri baik dari dalam maupun luar negeri.
“Peserta dari dalam negeri diharapkan sebanyak minimal 50 persen berasal dari Unhas. Peserta luar negeri diharapkan akan berasal dari minimal 5 negara, dan minimal 10 partisipan dari setiap negara,” jelas Rusli.(*)