Alasan Penolakan AS Terhadap Panglima TNI Masih 'Misteri', Simak 5 Fakta Tentang Insiden Tersebut
Baru-baru ini masyarakat Indonesia digemparkan dengan kabar pelarangan petinggi militer Indonesia memasuki Amerika Serikat (AS).
"Beberapa saat sebelum keberangkatan ada pemberitahuan dari maskapai penerbangan bahwa Panglima TNI beserta delegasi tidak boleh memasuki wilayah AS oleh US Custom and Border Protection," ujar Wuryanto dalam konfrensi pers di kantor Panglima TNI, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017) dikutip dari Tribunnews.com.
Rombongan Panglima TNI saat itu antara lain terdiri dari Asintel Panglima TNI, Mayjen TNI Benny Indra Pujihastono, seorang staf intelijen, serta Asisten Pribadi Panglima TNI.
Walaupun larangan tersebut hanya disampaikan lisan, Gatot Nurmantyo tidak mau ambil resiko.
Alhasil seluruh rombongan, batal berangkat.
"Kalau langsung berangkat, tahu-tahu di sana tidak boleh, bahkan ditangkap, itu bagaimana ?" tanya Wuryanto.
4. Tunggu Penjelasan dari Pihak AS
Pihak TNI masih menunggu respon Pemerintah Amerika Serikat terkait penolakan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo memasuki wilayah hukum AS menghadiri acara pertemuan para pejabat angkatan bersenjata se-Asia Pasifik Chiefs of Defence Conference on Country Violent Extremist Organizations ( VEOs) di Washington DC selama dua hari pada 23 dan 24 Otober 2017.
Penolakan itu datang dari US Custom n Border Protection tanpa ada penjelasan mengenai alasannya.
"Pihak TNI masih menunggu atas insiden ini mengingat kunjungan ini adalah atas undangan dan atas hubungan baik Panglima TNI dengan Panglima Angkatan Bersenjata Amerika Serikat," kata Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal Wuryanto dalam jumpa pers di kantor Panglima TNI di Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta, MInggu (22/10/2017) sore.
Baca: Berbuat Asusila di Jambi, Yudi Diringkus di Kota Makassar
Atas penolakan ini, Panglima TNI menyatakan tidak akan hadir di pertemuan tersebut.
"Panglima TNI memutuskan tidak akan menghairi undangan acara, sampai ada penjelasan resmi dari Pemerintah Amerika Serikat. Sampai hari ini belum ada balasan maupun penjelasan dari (Pemerintah) Amerika Serikat," lanjut Mayor Jenderal Wuryanto.
Pasca penolakan tersebut, Gatot Nurmantyo melalui ajudan sudah melapor ke Presiden, Menteri Luar Negeri dan Menko Polhukam.
Apa tanggapan dari Presiden? "Belum ada."
Soal kenapa penolakan itu disampaikan via maskapai Emirates, Mayor Jenderal Wuryanto mengatakan, "Kita sedang meminta penjelasan."