Tim Wasdalbin Kopertis IX Lakukan Pengawasan ke Kampus Unismuh Makassar
Tim Wasdalbin Kopertis Wilayah IX Sulawesi tersebut dipimpin Kepala Bagian Umum Kopertis IX Sulawesi Muhammad Amir SH MH
Penulis: Munawwarah Ahmad | Editor: Arif Fuddin Usman
lihat foto
Laporan Wartawan Tribun Timur: Munawwarah Ahmad
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar mendapat kunjungan dari Tim Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan (Wasdalbin) Kopertis IX Sulawesi, Jumat (20/10/2017) lalu.
Tim Wasdalbin Kopertis Wilayah IX Sulawesi tersebut dipimpin Kepala Bagian Umum Kopertis IX Sulawesi Muhammad Amir SH MH (ketua tim), Boy Apriansyah (anggota), dan Nurmadiah SSos (anggota).
Baca: FKIP Unismuh Makassar Optimis Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Raih Akreditasi A
Baca: SMA Islam Athirah Bukit Baruga Adu Jago Debat di Unismuh Makassar
Tim Wasdalbin Kopertis IX diterima di lantai 17 Gedung Iqra Kampus Unismuh Makassar oleh Wakil Rektor I Ir H Rakhim Nanda, Wakil Rektor II Dr H Andi Sukri Syamsuri SE MM, Direktur Humas, Protokol dan Kerjasama Dr H Mahmud Nuhung MM, dan sejumlah ketua-ketua prodi lingkup Unismuh Makassar.
Dikutip dari rilis Humas Unismuh Makassar, Sabtu (21/10/2017), Tim Kopertis IX Sulawesi ini melaksanakan tugasnya untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi sesuai dengan SK Mendiknas No.184/V/2001 tentang Wasdalbin,
Terkait dengan tugas Wasdalbin itu, jika ada perguruan tinggi yang keluar dari jalur tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku maka Kopertis berhak melakukan pembinaan kepada perguruan tinggi bersangkutan.
Puji Unismuh
Pada kesempatan itu, Muhammad Amir sangat terkesan dengan pengelolaan pendidikan di lingkup Perguruan Tinggi Muhammadiyah termasuk Unismuh Makassar dan bahkan ia menyarankan layak dicontoh oleh perguruan tinggi lainnya.
Baca: Litbang PP Muhammadiyah Optimistis Unismuh Makassar Raih Akreditasi Institusi A
Baca: Permantap Skripsi, Mahasiswa ADN Unismuh Makassar Perdalam Referensi di UGM
“Perguruan tinggi ini milik Muhammadiyah, konflik internal rentan sekali terjadi, namun faktanya hampir tidak pernah terjadi karena manajemen organisasinya dikelola secara profesional,” ujar Amir.
“Hal berbeda yang terjadi di beberapa perguruan tinggi yang dikelola oleh yayasan, jika ketua yayasannya masih hidup perguruan tinggi tersebut masih aman, tetapi ketika sudah meninggal kemudian dikelola oleh anak-anaknya ataupun saudara-saudaranya, konflik mulai muncul dan ini yang banyak terjadi sekarang ini,” tegas Amir.
Dalam kunjungan tim Wasdalbin, menanyakan beberapa hal seperti dalam bidang akademik meliputi, jumlah mahasiswa aktif pada semua prodi, buku pedoman akademik, buku induk, KRS, KHS, kalender akademik, data mahasiswa, IPK tertinggi dan yang terendah.
Lalu lama masa studi, data kegiatan mahasiswa, juga terkait dengan bidang ketenagaan termasuk rekapitulasi jumlah dosen tetap yayasan dan dosen luar biasa, juga termasuk beban kerja dosen dalam satu semester dan lainya. (*)
