Ini Sebab Pengelola Bioskop di Makassar Diprotes Tokoh Alumnus Pesantren Gombara
mengumbar nafsu, kekerasan, dan jaun dari kesan mendidik malah ditayangkan sedangkan yang berisi pendidikan dan menginspirasi justru tidak ditayangkan
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Ridwan Putra
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Momentum Hari Santri yang jatuh hari ini, 22 Oktober 2017 menyisakan kekecewaan bagi Anggota DPRD Sulsel, Arum Spink.
Pipink yang juga Ketua Ikatan Alumni Pesanten Muhammadiyah (Ikapem) Gombara menyesalkan salah satu perusahaan bioskop populer di Makassar yang tak menayangkan film bergenre religius di momen Hari Santri Nasional.
"Di saat kita merayakan secara nasional Hari Santri tapi kebijakan manajemen Studio XXI tidak berpihak pada penghargaan karya-karya santri," ungkap Arum yang juga legislator Nasdem Sulsel ini, dalam rilisnya ke redaksi Tribun Timur.
Mantan Ketua KPU Bulukumba itu mengaku telah menghubungi manajemen bioskop bersangkutan di Makassar dan menyampaikan protes keras sekaligus mempertanyakan kenapa film “Duka Sedalam Cinta” tak tayang di studio-studio di Makassar.
Baca: Bertemu langsung dengan Bumblebee dan Optimus di Universal Studios Singapura
Menurutnya, film “Duka Sedalam Cinta” adalah film yang memberi pelajaran hidup bagi mereka yang akan berhijrah dan haus akan khazanah-khazanah kebaikan. "Di dalamnya ada inpirasi dan penggalan-penggalan dakwah khususnya anak-anak muda di negeri ini,” tambahnya.
Film tersebut juga digarap oleh sutradara yang pernah mondok selama enam tahun di Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah Gombara Makassar, Firmansyah.
"Kami kecewa karena film tersebut tidak tayang. Film-film yang banyak mengumbar nafsu, kekerasan, dan jaun dari kesan mendidik malah ditayangkan sedangkan yang berisi pendidikan dan menginspirasi justru tidak ditayangkan," tandasnya. Padahal, film Duka Sedalam Cinta mulai tayang di bioskop Jakarta sejak 19 Oktober lalu.(*)