Mengharukan, Begini Candaan Guru Dasrul Sebelum Meninggal Dunia
Masih ingat dengan Muhammad Dasrul, guru SMK Negeri 2 Makassar yang pernah dianiaya oleh siswanya sendiri pada 2016 lalu kini telah tiada.
Penulis: Alfian | Editor: Ardy Muchlis
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR-- Masih ingat dengan Muhammad Dasrul, guru SMK Negeri 2 Makassar yang pernah dianiaya oleh siswanya sendiri pada 2016 lalu kini telah tiada.
Pria kelahiran Padang 54 tahun silam itu meninggal akibat mengalami kecelakaan di Jl Sultan Hasanuddin, Gowa, Jumat (20/10) pagi.
Kejadian yang memilukan itu sungguh tak disangka oleh pihak keluarga. Istri dari almarhum, Siti Khadija, menerangkan bahwa dirinya tak memiliki firasat apapun sebelum kejadian.
Seperti pada rutinitas harian, Dasrul meninggalkan rumah yang terletak di Perumahan Gowa Lestari menuju SMK 2 Makassar yang terletak di Jl Pancasila Kecamatan Tamalate.
Di hari kejadian pun ia berencana berangkat untuk mengajar dan melalui jalur seperti biasanya.
"Rencananya bapak mau ke sekolah mengajar tapi diserempet mobil Avanza dan banyak luka-luka," katanya saat ditemui di rumah duka, Sabtu (21/10) pagi.
Setibanya di pertigaan Jl Sultan Hasanuddin depan Kantor Kodim 1409 Gowa, Dasrul yang mengendarai sepeda motor jenis matik disrempet oleh mobil jenis Toyota Avanza yang dikendarai oleh Awaluddin (43).
Akibatnya, Dasrul tak sadarkan diri lantaran mengalami luka serius pada bagian kepala. Hingga darah keluar dari bagian hidung dan telinganya, pelaku yang merupakan anggota Kepolisian pun bergegas mengantar Dasrul ke Rumah Sakit Syekh Yusuf, Sungguminasa.
Hanya saja pihak rumah sakit Syekh Yusuf tak mampu menangani dan langsung dirujuk ke Rumah Sakit Wahidin, Makassar. Dalam perjalanan menuju Wahidin itulah, Dasrul menghembuskan nafas terakhirnya.
Pantauan Tribun Timur di rumah duka, ratusan pelayat memadati bahkan hingga luar rumah. Mereka terdiri sanak saudara, tetangga, paguyuban keluarga Padang dan guru serta siswa SMKN 2 Makassar.
Usai disalatkan, jenasah Almarhum dimakamkan di Pemakanan Keluarga Padang, Macanda, Gowa usai salat dhuhur. Iring-iringan pengantar pun begitu banyak mengantarkan guru Dasrul ke tempat peristirahatn terakhirnya.
Candaan Terakhir
Dasrul dikenal sebagai sosok pengajar yang dekat dengan siswanya. Hal itu tak terlepas dari sikap tegas dan sisi humorisnya.
Salah satu siswanya, Fahrozi, mengatakan bahwa terakhir kali bertemu dengan Dasrul pada, Kamis (19/10). Saat itu Dasrul mengajar di kelas XI Arsitek I.
"Saya ingat terakhir kali itu Bapak sempat bercanda sama teman-teman, Bapak minta semua teman di kelas untuk kumpul tugas gambar bangunan sambil bilang yang belum selesai nanti tugasnya kalau tidak dikumpul sekarang sekalian tahun depan saja dikumpul sambil senyum," kata Fahrozi menirukan apa yang dikatakan Dasrul.