Granat Sulsel Curigai Masih Ada Oknum Polisi Terlibat Narkoba

Laporan Wartawan Tribun Timur, Darul Amri Lobubun

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Aktivis Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Sulsel menilai, oknum polisi yang terlibat narkoba dan membekingi bandar besar, karena bernasib sial.

Menurut ketua Granat Sulsel, Jamil Misbah bahwa, kasus narkoba memang menjadi kasus serius, dan tidak sedikit oknum kepolisian yang tertangkap.

"Tidak sedikit oknum polisi tertangkap atau ketahuan, tapi mungkin yang tidak ketahuan mungkin banyak," kata Jamil kepada tribun, Selasa (17/10/2017).

Baru-baru ini, oknum kepolisian terlubat narkoba, berinisial HB. Tertangkap di Pelabuhan Nusantara, Kota Parepare, Jumat (13/10). Bersama 5 Kg sabu.

Jamil menyebutkan, sabu yang masuk di Pelabuhan Parepare itu, kemungkinan dari Tawao Malaysia, masuk Nunukan Kaltara, lalu Tarakan, dan Parepare.

"Jalur ini adalah jalur penyelundupan yang sudah lama dalam beberapa tahun terakhir, tapi kenapa masih bisa terus lolos dari pemantauan," ungkap Jamil.

Lanjutnya, saat ini narkoba bukan saja menjadi gaya hidup atau Life Style. Tapi sudah jadi satu kebutuhan dan bisnis. Sehingga siapapun bisa saja tergiur.

Apalagi, Gara-gara kemiskinan dan kesejahteraan. Ditambah lagi lapangan pekerjaan yang minim, sehingga buat siapa pun tentu, akan cepat tergiur.

Bahkan, Jamil mengaku kalau harga narkotika jenis Sabu di Tawao 1,5 Kg seharga 300 juta. Kemudian sampai di Pare Pare, berubah 1,5 Milyar rupiah.

"Jadi jangan salah kalau Indonesia, khusus sulsel ini menjadi pasar besar untuk bandar narkoba, tentu harus ada gerakan nyata pemerintah," jelasnya.

Jamil menambahkan, tentu pihak pemerintah tidak melulu untuk buat sebuah slogan pemberantasan narkoba. Tapi kesejahteraan juga perlu. (*)