Siapa Olaudah Equiano Google Doodle Hari Ini? Simak Profilnya, Perjuangannya Mulia
Yup Google Doodle hari ini tampil dengan pria klasik sedang menulis. Dilansir Google, pria itu adalah Olaudah Equiano.
Pada akhir abad ke-20, sejumlah karyanya dipublikasikan dalam edisi terbaru sebagai bahan rujukan seputar perbudakan di Afrika termasuk di negara asalnya Nigeria.
Salah satu keunggulan Olaudah Equiano adalah otobiografinya yang mengisahkan perjuangannya membebaskan diri dari perbudakan.
Selain itu Olaudah Equiano menulis pelariannya dari seorang budak yang dijual sampai terdampar di Inggris.
Olaudah Equiano meninggal di London 31 Maret 1797 dalam usia 51 tahun. Peninggalannya sudah diabadikan lewat museum dan perpustakaan khusus di kota London, Inggris.
Atas jasa-jasanya dalam melawan perbudakan dan perdagangan budak, Olaudah Equiano hari ini menghiasi google doodle sekaligus peringatan ulang tahunnya yang ke-272.
Penulis Kelahiran Afrika, Rintis Penghapusan Budak
Olaudah Equiano adalah penulis berdarah Afrika. Pengalamannya sebagai budak membawanya terlibat dalam pergerakan penghapusan perbudakan di Inggris.
Barangkali, perbudakan adalah warisan terburuk dalam sejarah peradaban manusia.
Saat ini, perbudakan, yang bersumber dari rasialisme, sudah dihapuskan dari muka bumi.
Olaudah Equiano adalah nama yang berperan penting dalam merintis penghapusan perbudakan.
Perbudakan adalah sistem kehidupan yang punya kekuatan untuk membinatangkan manusia dan sudah berlangsung ribuan tahun.
Dalam autobiografinya, Olaudah Equiano menuliskan bahwa dia lahir di provinsi Eboe, daerah yang kini berada di Nigeria Selatan.
Dia menceritakan bagaimana dia dan saudara perempuannya diculik saat masih berusia 11 tahun. Dia dijual oleh pedagang budak lokal dan dikirim menyeberangi Samudera Atlantik ke Barbados dan Virginia.
Sejarah tidak pernah mencatat secara akurat bagaimana masa kecilnya. Bahkan dalam sejumlah catatan, dia justru disebut lahir di dua tempat berbeda di Amerika.
Kecuali ketidakpastian cerita di awal masa hidupnya, semua yang Olaudah Equiano ceritakan dalam autobiografinya sangatlah bisa diverifikasi.