Dokter RSUD Sulbar Mogok, Ini Pertanyaan Keluarga Pasien Rawat Inap
Ia mengatakan, jika hal itu terjadi dan berlangsung lama tentu akan membuat keluarga mereka yang sementara dirawat dirugikan.
Penulis: Nurhadi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNSULBAR.COM, MAMUJU - Seorang keluarga pasien di RSUD Provinsi Sulbar, Wahida, mengaku sangat menyesalkan setelah mendapatkan kabar adanya aksi mogok kerja para dokter umum dan dokter spesiaslis.
Dia adalah keluarga pasien yang mengaku datang jauh-jauh dari dari Kabupaten Mamasa, karena menginginkan keluarganya mendapatkan perawatan yang baik di RSUD milik pemerintah itu, sehingga sangat menyayangkan bila ada mogok kerja.
Ia mengatakan, jika hal itu terjadi dan berlangsung lama tentu akan membuat keluarga mereka yang sementara dirawat dirugikan.
"Kalau mau mogok kerja, terus bagaimana dengan keluarga kami yang sementara dirawat, percumalah kami datang atau mendapat rujukan dari Mamasa kalau dokter tidak mau melayani," kata Wahida kepada TribunSulbar.com, saat ditemui di RSUD Sulbar, Jumat (6/10/2017).
"Kami berharap pemerintah dapat segera menyelesaikan masalah yang membuat para dokter mogok bekerja, karena ini rumah sakit besar banyak pasien yang membutuhkan pelayanan dokter," ujarnya menambahkan.
Para dokter spesialis dan dokter umum di RSUD Sulbar mengeluarkan pernyataan sikap mogok kerja disebabkan kurangnya ketersediaan obat atau bahan habis pakai (BHP) dikarenakan ketidak tersediaan anggaran.