Sepak Bola Enrekang Minim Pembinaan, Ini Faktanya
Selain itu, warga Enrekang yang mayoritas petani hiburan utamanya adalah olahraga sepak bola.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Persatuan sepak bola seluruh indonesia (PSSI) Enrekang dinilai minim melakukan pembinaan terhadap generasi muda.
Hal itu disampaikan oleh pemerhati sepak bola, Sulihin saat ditemui TribunEnrekang.com, di salah satu warkop di Kota Enrekang, Kamis (5/10/2017).
Menurutnya, kondisi persepak bolaan di Enrekang stagnan dan bahkan tidak bergerak secara kelembagaan.
Ini dibuktikan dengan tak adanya klub Enrekang yang berpartisipasi di ajang Liga 3 nusantara yang merupakan kompetisi resmi PSSI.
"Saya kira kondisi persepak bolaan di Enrekang tampak jalan di tempat dan tak ada pergerakan," kata Sulihin.
Hal itu diperparah dengan minimnya kompetisi dan pembinaan yang digelar oleh PSSI Enrekang baik di tingkat kecamatan hingga desa.
Padahal, Enrekang punya banyak bakat yang potensial, ini bisa dilihat dari munculnya SSB Langsagaga dan SSB Belajen yang sudah wakili Sulsel di tingkat Nasioanal.
Selain itu, warga Enrekang yang mayoritas petani hiburan utamanya adalah olahraga sepak bola.
"Seharusnya PSSI dan pemerintah bisa peka akan hal itu, sehingga terjun menjaring dan membina bibit muda yang berbakat," ujar Dosen STIKIP Muhammadiyah Enrekang ini.
Ia berharap, agar PSSI Enrekang bisa memperbanyak kompetisi sepak bola dan meningkatkan sarana dan prasarana penunjang lainnya.
Karena dengan berkembangnya persepak bolaan akan mampu mendongkrak prestasi maupun aspek perekonomian.